Wednesday, December 29, 2010

Jika hari gini tidak ada FOSS, Apa Jadinya?

Jika hari gini tidak ada FOSS, Apa Jadinya?
Sebagai renungan akhir tahun 2010, mensyukuri nikmat, dan menyambut 2011.
  • Biaya jasa TIK seperti akses internet menjadi sangat mahal, karena dengan kondisi saat ini semua bisnis terkait internet sudah menggunakan FOSS, biaya akses internet masih mahal bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Juga jasa TIK lainnya.
  • Akses ke Facebook, Twitter, Google dan lain-lain menjadi berbayar mahal, sehingga kita semua akan putus hubungan dengan semua teman baik kita di internet, karena semua aplikasi internet itu dibangun dengan produk-produk berbasis FOSS yang tidak perlu biaya izin untuk menggunakannya seperti Linux, Apache, PHP, Java, Python, MySQL, dll.
  • Harga barang TIK (komputer, hp, router, access point, dan alat TIK lainnya) menjadi sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh pemerintah, perusahaan, pendidikan, apalagi masyarakat umum seperti saya dan Anda, karena biaya izin sistem operasi dan office saja lebih dari dua juta rupiah per satuan barang, belum program-program lainnya. Secara negara harus keluar devisa ratusan trilyun rupiah untuk menjalankan semua komputernya secara legal dan halal.
  • Akhirnya TIK menjadi tidak terjangkau oleh kita, dan kita kembali ke masa sebelum 1990. Kasihan bagi Anda yang lahir di era internet, karena tidak dapat membayangkan apa kata dunia tanpa internet...hehehe.
Semoga ini menyadarkan kita, bahwa Linux dan FOSS lainnya telah membuat hidup kita lebih indah dan bermanfaat dunia-akhirat. Mari kita bersyukur, terima kasih kepada Tuhan, yang telah membuat Linux dan FOSS terus berkembang. Dan kita mohon kepada Tuhan agar hidup kita di 2011 lebih bermanfaat bagi orang lain, salah satunya dengan berbagi Linux/FOSS.

Monday, December 27, 2010

Indahnya Memasuki Terminal di Linux


Indahnya Memasuki Terminal di Linux...

Jujur saja, saya sebenarnya kurang suka masuk terminal di Indonesia, karena terminal yang kadang harus saya masuki itu identik dengan kesemrawutan, kelambatan (ngetem), kekotoran (sampah dan WC bau), kemiskinan (banyak pengemis), bahkan kejahatan (saya pernah kecopetan ketika naik bis kota). Masuk terminal juga tidak bisa sembarangan, harus dari pintu samping atau belakang. Tidak bisa masuk lewat pintu depan, apalagi lewat "jendela" karena dianggap tidak taat aturan lingkungan terminal.


Sebaliknya, saya sangat suka masuk ke terminal Linux, karena sering memudahkan saya untuk bekerja dan berkarya sehari-hari bersama komputer bersistem operasi Linux. Terminal di Linux identik dengan kerapihan, kecepatan, kebersihan, kaya fitur, bahkan sangat bersahabat. Masuk terminal bisa melalui jendela (X Window) dengan lingkungan kerja (desktop environment) apa saja, bahkan bisa melalui pintu depan (sebelum X Window ada) atau jalur tanpa jendela (Alt-Ctrl-F1, misalnya).


Salah satu contoh, saya sering mengambil foto dengan kamera dengan resolusi tinggi agar bagus kalau suatu saat dicetak. Tapi ketika saya harus mengunggah ke internet, Facebook misalnya, saya harus mengecilkan ukuran foto itu, karena untuk menghemat waktu, biaya, dan bandwidth. Dalam waktu tiga detik saya dapat mengubah ukuran resolusi foto dari 5MP (2.500 pixel x 2.000 pixel dengan ukuran file sekitar 1 MB) menjadi resolusi 0,3MP (640 pixel x 480 pixel dengan ukuran hanya 125 KB). Perintahnya:
$ convert -resize 640 foto-asli.jpg foto-640.jpg

Klik gambar di bawah ini untuk melihat contoh Terminal yang indah itu. :-)

Thursday, December 23, 2010

Siapa yang Untung jika Linux Berjalan pada Jutaan Komputer di Indonesia?

Siapa yang Untung jika Linux Berjalan pada Jutaan Komputer di Indonesia?

Seandainya 8 juta komputer atau 80-an persen komputer -- yang menurut sebuah survey masih pakai software bajakan -- berjalan di atas sistem operasi Linux, siapa saja yang diuntungkan? Meskipun ini baru mengandai-andai, tidak mustahil ini terjadi, dengan syarat saya dan Anda yang memulainya.
  • Organisasi Bisnis: Perusahaan atau operator telekomunikasi dan ISP, karena pengguna Linux memiliki kesempatan mendowload banyak program tanpa biaya lisensi, sehingga semakin banyak pengguna Linux semakin banyak pengakses internet.
  • Organisasi Publik: Pemerintah Indonesia, karena ranking sebagai negara pembajak software akan turun, dan devisa akan dihemat, lalu rakyatnya jadi lebih sehat jasmani/rohani karena menggunakan software legal, halal, dan tidak-mahal.
  • Organisasi Non Profit: Lembaga Pendidikan, karena dapat mengajarkan TIK dengan benar sesuai kurikulum, tanpa harus membajak atau mengemis minta diskon besar.
  • Personal: Rakyat Indonesia, karena biaya pendidikan akan turun, hutang negara akan berkurang, dan pemerintahnya tidak dimusuhi asing karena pelanggaran hak cipta, dan harga akses internet jadi murah dan mudah -- yang disebabkan banyak perusahaan internet untung besar lalu menurunkan tarif serta menggelar jaringan lebih luas.
Semua itu seperti bola salju, terutama perhatikan keuntungan pertama dan terakhir... :-)

Friday, December 10, 2010

Cara lain Mengenalkan Linux

Cara lain Mengenalkan Linux

Jika Anda pengguna Linux atau paling tidak sudah tahu baiknya Linux, Anda dapat mengenalkan Linux dengan cara seperti ini. NB: Merek-merek selain Linux yang disebut ini hanya contoh, tidak ada maksud promosi positif maupun negatif:
  • Pasta gigi tidak hanya Odol, bahkan Odol sudah almarhum di Indonesia.
  • Motor tidak hanya Honda, anak kecil juga sudah tahu.
  • Projektor tidak hanya InFocus, banyak pilihan selain InFocus.
  • Router tidak hanya Cisco, banyak jenis router yang bermerek maupun tidak bermerek.
  • Program komputer tidak hanya Windows, bahkan ada yang lebih dari Windows. Dia lah Linux, lebih aman, lebih banyak pilihan, lebih murah lisensinya, dan lebih bisa dimiliki sepenuhnya.
Peringatan! 
Linux tergolong "program berbahaya" karena dapat membawa Anda lupa dengan program yang lain, termasuk lupa makan, lupa istri/suami, lupa anak, lupa kerja, lupa tidur, bahkan bisa lupa Tuhan -- saking asyiknya bersama Linux yang baru, tahu-tahu waktu sholat sudah lewat. Peringatan ini hanya kekhawatiran, atau bercanda, sehingga saya harap tidak terjadi pada Anda. :-)

Iklan layanan masyarakat ini disampaikan oleh seorang pengguna Linux yang belum lupa dengan Anda. :-)

Monday, December 06, 2010

Seandainya Jin Bisa Linux dan Mengakses Internet


Intermezo: Sendainya Jin Bisa Linux dan Mengakses Internet


Pengantar: Jika Anda tidak percaya adanya Tuhan dan jin, mohon tidak meneruskan membaca tulisan ini karena saya khawatir Anda tersesat. :-)

Dunia ghaib -- seperti dunia kehidupan jin -- tidak dapat kita lihat, tapi hanya kita ketahui karyanya. Alam ghaib itu mirip dunia proprietary, hanya Sang Pencipta yang tahu. Alam kita mirip dunia open source, kita dapat melihat dan tahu isinya meskipun tidak semuanya, sesuai keterbatasan kita.

Ketika manusia yang bernama Adam diciptakan dan ditugaskan ke dunia, Tuhan memerintahkan kepada para malaikat dan Iblis untuk tunduk kepada Adam. Semua malaikat tunduk, tapi Iblis (yang terbuat dari api, sejenis jin) menolak. Tuhan menunjukkan bahwa Adam (manusia yang terbuat dari tanah) itu paling pintar dibandingkan makhluk lain (jin dan malaikat).

Bukti-bukti bahwa manusia itu sangat pintar dibandingkan jin adalah kemampuan manusia membuat komputer dan membangun jaringan internet di seluruh alam dunia, termasuk di angkasa luar. Belum ada bukti jin bisa mengakses internet, pakai Linux misalnya. Kalau jin bisa internet, uang di bank kita tidak aman karena dicuri para jin dengan cara memindahkan data uang dari bank satu ke bank lain tanpa ketahuan manusia. Jin pencuri uang seperti Tuyul (jika Anda percaya) hanya bisa memindahkan uang secara fisik, bukan uang elektronik.

Jika jin tidak bisa internet dan mencuri uang di bank, mengapa banyak kejahatan internet dan bank? Menurut pengetahuan saya yang sangat terbatas ini, jin jahat atau syetan yang tak terlihat itu dapat masuk ke darah manusia dan membisiki hati manusia. Jika jin tidak pintar dibanding manusia, mengapa banyak manusia minta bantuan jin? Kalau yang ini saya tidak tahu alasan persisnya. :-)

Jika Anda percaya adanya Tuhan dan jin, berlindunglah kepada Tuhan dari godaan syetan jin, kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya saat akan membaca kitab suci, atau saat pakai Linux untuk akses internet, tapi juga saat yang sangat pribadi seperti masuk ke WC, akan berhubungan ..., dll. Semoga Tuhan melindungi dan memberkahi kita. Amiin.

Thursday, November 25, 2010

Takut sama Hacker?


Takut sama Hacker?

Kata hacking dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi masih sering diartikan secara negatif sebagai perbuatan yang merugikan orang lain. Demikian pula hacker atau orang yang melakukan hacking sering disalahartikan sebagai orang yang melakukan tindak kiriminal kelas tinggi. Istilah yang lebih pas untuk pelaku kriminal adalah cracker atau perusak, misalnya penjebol bank atau mesin ATM untuk mengambil uang yang bukan miliknya.

Hacking merupakan perbuatan mulia karena tujuan dasar hacking adalah untuk kebaikan, misalnya mengoprek suatu software secara mendalam untuk mencari celah keamanan sebuah sistem komputer. Contoh hasil hacking, sistem komputer yang telah di-hack menjadi lebih aman daripada sebelum di-hack.

Kita sebagai pengguna Linux semestinya berterima kasih kepada para hacker seperti Linus Torvalds, Richard Stallman, dan lain-lain. Indonesia juga memiliki banyak hacker, misalnya para pengembang Linux BlankOn dan produk berbasis FOSS lainnya. Karya mereka sangat berguna bagi banyak manusia.

(Tulisan ini hasil salin-tempel dari redaksi InfoLINUX 03/2010)

Thursday, October 28, 2010

Pemuda Harapan Indonesia di bidang TIK

Pemuda Harapan Indonesia di bidang TIK

Menjelang detik-detik Hari Sumpah Pemuda, saya ingin berbagi cerita tentang beberapa pemuda Indonesia yang telah berperan besar dalam menaikkan mutu SDM TIK Indonesia. Para pemuda itu menyadari benar akan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya TIK, bagi bangsa Indonesia agar tidak hanya sebagai pengguna, apalagi pembajak. Itu terbukti dengan karya-karya mereka di percaturan TIK di Indonesia. Karya di bidang TIK tidak selalu berupa software, dan tidak selalu menghasilkan uang untuknya, tapi karya yang terbukti berguna bagi TIK Indonesia. Siapa saja pemuda yang berkarya tanpa sumpah itu?

Berikut ini beberapa nama yang saya ingat saat menulis blog ini, urut berdasar huruf pertama nama panggilannya. Masih banyak yang belum sempat saya sebutkan, dan saya yakin masih banyak lagi pemuda harapan yang saya belum tahu nama dan karyanya. Semua pemuda di bawah ini telah membagikan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk para pengguna komputer di berbagai wilayah di Indonesia, secara offline atau daring (dalam ring) maupun offline atau luring (luar ring). Para pemuda ini rela meninggalkan keluarga dan bisnis atau tugas utamanya jika masyarakat TIK membutuhkannya.

NB: Saya gunakan kriteria pemuda adalah orang yang usianya di bawah 40 tahun, sehingga tokoh seperti (urut abjad) Andika Triwidada, Betti Alisjahbana, Budi Rahardjo, Dokter Mahmud, I Made Wiryana, Michael Opa Sunggiardi, Onno W. Purbo, Rahmat M. Samik Ibrahim, dan lain-lain tidak saya sebut sebagai Pemuda Harapan (tapi semuanya adalah Harapan Pemuda).

Adang. Nama Adang pasti tidak asing bagi orang Indonesia. Salah satu yang masih muda dan banyak perannya di dunia TIK adalah Adang Hidayat. Dialah yang menjaga infrastruktur BlankOn agar tetap mendukung para pengguna BlankOn.

Adhi. Pria bernama lengkap
Adhicipta R. Wirawan ini
aktif mengenalkan program untuk animasi/3D Blender ke masyarakat, sehingga makin banyak yang tahu dan bahkan menggunakan Blender yang dulu hanya dikenal sebagai alat penghancur makanan.

Adi. Beberapa nama Adi sangat banyak jasanya di dunia TIK Indonesia, antara lain PY Adi, Adi Nugroho Makassar yang sekarang tinggal di Kupang, dan Adi Nugroho yang sekarang tinggal di Manokwari Papua Barat. Ketiganya sangat aktif membagi ilmu di bidang TIK.

Adnan. Pegawai negeri di salah satu lembaga pemasyarakatan ini sangat aktif mengenalkan Linux/FOSS di berbagai kota di Indonesia, khususnya di wilayah Banyumas dan sekitarnya.

Aftian. Aftian adalah salah satu koordinator pengembang sistem operasi, distribusi, dan aplikasi BlankOn yang berbasis Linux dan perangkat lunak terbuka dan merdeka atau FOSS (Free/Open Source Software) lainnya. Bisnis utamanya bukan bidang TIK tapi dia percaya membagi ilmu dan pengalaman di bidang TIK sangat penting bagi Indonesia.

Andi. Banyak pemiliki nama Andi yang berkarya di Indonesia, dua di antaranya adalah Andi Belutz dan Andi Sugandi. Andi Belutz aktif di komunitas Ubuntu, dan Andi Sugandi aktif di komunitas mulitmedia Bandung dan openSUSE.

Anjar. Saya punya catatan dua nama Anjar yang sangat besar perannya di TIK Indonesia, yaitu Anjar yang aktif melalaui pasukan Air Putih membantu korban bencana mendapatkan akses internet, dan Anjar Hardiena yang mengembangan TIK merdeka Zencafe untuk warnet.

Arie. Ada beberapa nama Arie yang aktif membantu sesama dalam memanfaatkan TIK yang legal dan baik, salah satunya Arie arek Suroboyo.

Arman. Arman sangat aktif dalam membagi ilmu di Sulawesi Selatan dan bersama komunitas Linux/FOSS lain di berbagai kota di Indonesia.

Ase. Perannya untuk menyebarkan Linux/FOSS di Indonesia sangat besar. Dua nama besar yang lahir antara lain karena kerja kerasnya adalah majalah InfoLINUX dan yayasan Linux (YPLI) yang melahirkan BlankOn bersama komunitas Linux lainnya di Indonesia.

Ainul. Ini salah satu penggerak TIK di Semarang dan sekitarnya. Ainul aktif dalam komunitas warnet, Linux, dan pengembangan BlankOn.

Anas. Beberapa nama Anas sangat terkenal di Indonesia. Dua di antaranya saya kenal sangat senang berbagi ilmu TIK, salah satunya adalah guru sekolah, Anas Fauzi. Anas yang aktif di komunitas TIK di Surabaya ini rela mengorbankan sebagian waktu dan tenaganya untuk sesama, terutama penggunaan TIK berbasis OSS di dunia pendidikan.

Amrin. Ini juga salah satu penggerak TIK di NTB, yang rela bersusah payah di dalam maupun di luar NTB untuk berbagi ilmu dan tenaga.

Bayu. Nama Bayu yang aktif menggerakkan masyarakat TIK juga lebih dari satu yang saya kenal. Dua di antaranya ada Bayu Cidepoks yang aktif di komunitas TIK Depok dan sekitarnya, dan Bayu Bandung yang aktif di komunitas TIK Bandung dan sekitarnya.

Bonnie. Bonnie Kurniawan aktif membagi ilmu dan pengalaman dari sisi teknis dan bisnis dalam pemanfaatan Linux/FOSS.

Dicky. Ada dua nama dicky yang saya ingat banyak jasanya dalam penyebaran ilmu dan membagi tenaganya untuk para pengguna TIK Indonesia. Pertama Dicky WP, salah satu aktivis Linux Bandung, dan yang kedua Dokter Dicky, lulusan kedokteran tapi banyak berbagi ilmu TIK.

Dedy. Ada beberapa nama Deddy dan Dedy yang aktif di komunitas TIK. Dedy yang tinggal di Jogja sangat banyak perannya memajukan SDM TIK melalui komunitas Ubuntu Jogja, KPLI Jogja, dan lain-lain.

Dirgita. Nama lengkapnya Dirgita Devina, cowok yang tinggal di pulau Kalimantan. Beberapa jasanya yang saya ingat adalah menulis buku-buku cara menggunakan OpenOffice, lalu membagi buku-buku itu melalui internet dengan lisensi terbuka. Siapa saja boleh mendownload, membaca, mengedit, dan menyebarluaskan buku-buku karyanya.

Eko. Nama Eko yang berjasa di bidang TIK Indonesia cukup banyak, dua yang tergolong pemuda dan saya ingat saat menulis ini adalah Eko "Java Linux", dan Eko "POSS ITB".

Farhan. Farhan lebih suka dibanggil bleg atau black, (mungkin) karena tidak suka jadi artis. Farhan tinggal di Pulau Sumbawa, tapi tidak keberatan bila ditugaskan ke mana saja selama itu untuk berbagi ilmu dan tenaga di bidang TIK.

Fadly. Fadly Kasim yang tinggal di Makassar ini sering bergabung ke Jakarta dan kota lainnya dengan biaya sendiri untuk membagi ilmu dan pengalaman di bidang TIK.

Fajar. Banyak nama Fajar yang saya kenal baik suka membantu pengguna TIK di Indonesia. Ada Fajar Priyanto yang aktif menulis untuk dibagikan ke siapa saja, ada Fajar pegiat TIK di Serang-Banten, ada Fajar ustadz TIK pesantren Darunnajah Serang, dan saya yakin masih ada fajar-fajar yang baik lainnya.

Fajran. Nama panggilannya Iang, tapi saya suka dengan nama Fajran. Selain terlibat aktif mengembangkan Blankon, salah satu karya terkenalnya adalah Daluang, software untuk membaca wikipedia secara offline atau luring.

Frans. Ada banyak nama Frans yang terkenal, dua di antaranya adalah Frans Thamura dan Fran Setiawan. Meski banyak teman saya tidak suka dengan cara bicaranya, Frans Thamura banyak berbagi ilmu dan tenaga, khususnya dalam pengembangan software berbasis Java. Frans Setiawan adalah aktivis Linux/FOSS di Jogja.

Haris. Saya ingat tiga nama yang panggilannya Haris, semua bergelut di bidang TIK. Salah satu Haris yang sangat besar jasanya di bidang TIK adalah Ahmad Haris, yang saat ini memimpin pengembangan BlankOn Multimedia.

Harry. Ada beberapa nama Harry, salah satu yang masih tergolong pemuda dan banyak berkarya untuk kemajuan TIK Indonesia adalah Harry Sufehmi. Saat ini menjadi salah satu wakil ketua AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia), sehingga bersedia repot untuk menyebarkan ilmu dan membagi pengalamannya di bidang TIK.

Hiza. Nama aslinya saya lupa, karena lebih sering lihat Hiza Ro. Dia aktif membagi ilmu dan pengalaman menggunakan Blender, tentu tidak hanya ke ibu-ibu, karena Blender Open Source adalah software 3D untuk membuat film dan animasi.

Iin. Nur Aini Rachmawati, salah satu pendiri KLUWEK (Kelompok Linux Cewek), aktif dalam pengembangan software dan komunitas TIK, termasuk kegiatan khusus untuk kaum hawa.

Mamie. Mamie Lily, meski menjadi ibu yang tinggal di Makassar, namum tetap aktif dalam kegiatan TIK di berbagai kota.

Mdamt. Meskipun tinggal di Finlandia, Mdamt tidak sulit diminta berbagi ilmu dan pengalamannya dalam mengembangkan software. Mdamt adalah pemimpin virtual pengembang BlankOn.

Noor. Salah satu komunitas Linux/FOSS yang sangat aktif di Indonesia selama beberapa tahun adalah KLAS (Kelompok Linux Arek Suroboyo), dan pak Noor salah satu penggeraknya. Saya lupa belum menanya berapa usianya, tapi dari tampilan dan semangatnya, saya yakin dia masih pemuda.

Olan. Profesi utamanya guru sekolah di Sumbawa NTB, tapi rela bersusah payah keluar NTB untuk berbagi ilmu dan tenaga.

Priyadi. Ini tergolong senior dalam menggerakan masyarakat Indonesia menggunakan dan mengembangkan TIK. Salah satu jasanya ikut membangun KPLI Bandung dan komunitas Linux Indonesia (linux.or.id).

Putu. Meskipun masih sekolah (SMA) di Klungkung Bali, Putu telah bergabung dan aktif membagi ilmu dan tenaga dalam pengembangan TIK. Sebelum pintar membuat program, Putu menulis buku cara menggunakan program, membuat font Bali dan sedang berpikir untuk membuat font Jawa.

Resza. Beberapa tahun aktif di komunitas Linux/FOSS Jakarta dan mewakili komunitas dalam berbagai kegiatan di pemerintah melalui YPLI.

Romi. Ada beberapa pemuda harapan yang bernama depan Romi, dua di antaranya Romi Satria Wahono dan Romi Muharyono.

Ronny. Banyak nama Ronny yang masih pemuda dan harapan bangsa, salah satunya Ronny Haryanto. Bertahun-tahun rela mengurusi milis, web, dan domain linux.or.id.

Rumy. Aktivis Linux/FOSS dan TIK umumnya di Manado Sulut.

Sofyan. Achmad Sofyan dikenal sejak 2000 sebagai penulis buku Linux yang dilisensikan sebagai free document, hal yang masih aneh waktu itu. Sofyan kemudian mengembangkan RimbaLinux dan ikut membidani lahirnya BlankOn Linux.

Somat. Namanya tidak mengandung kata Somat, Akhmad Safrudin, tapi sangat dikenal para pengguna BlankOn sebagai Somat. Somat menjadi pengembang inti yang bersedia malang-melintang siang-malam untuk menjaga BlankOn tetap berguna, termasuk mewakili Indonesia dalam ajang APICTA (Asia Pasific ICT Award) dengan membawa BlankOn untuk tunanetra.

Subair. Bersama istrinya, Subair aktif di berbagai komunitas TIK untuk berbagai ilmu dan pengalaman. Subair juga membuat software akuntansi yang sangat berguna untuk perusahaan, tidak hanya dipakai sendiri tapi juga dibagikan ilmunya kepada masyarakat TIK Indonesia.

Takdir. Meskipun berprofesi sebagai PNS di Pemkab Sinjai Sulawesi Selatan, Takdir sering membagi ilmu dan pengalaman di berbagai kota. Takdir juga aktif dalam pengembangan software terbuka BlankOn yang telah digunakan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di pemda kabupaten Sinjai.

Toosa. Prihantoosa nama lengkapnya, yang pernah memimpin KPLI Jakarta dan aktif berbagi ilmu di masyarakat Depok dan sekitarnya melalui Cidepoks.

Tri. Saya belum tahu apa panggilan yang benar untuk Tri Sapto Aji yang saat ini berada di Manokwari. Tri membagi ilmu dengan membuat buku OpenOffice Formula. Tri juga aktif di komunitas TIK di Papua Barat.

Utian. Aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan SDM TIK melalui BlankOn, KPLI Bogor, dan saat ini memimpin penyelenggaraan Indonesia Linux Conference 2010, pertemuan tahunan komunitas Linux/FOSS Indonesia.

Vavai. Vavai adalah pendiri komunitas openSUSE Indonesia dan aktif di berbagai komunitas TIK, terutama yang berbasis perangkat lunak terbuka dan merdeka atau FOSS (Free/Open Source Software.)

Willy. Nama lengkapnya Willy Sudiarto Raharjo. Willy aktif di berbagai komunitas TIK, antara lain di Jogja Linuxer, linux.or.id, dan membantu para pengguna OpenOffice dengan menggoordinasi penerjemahan dokumen OpenOffice ke bahasa Indonesia.

Yan. Saya punya banyak teman pegiat TIK dengan panggilan Yan, salah satunya Yanmarshus yang membagi ilmu melalui pengembangan aplikasi OSS Daun Salam Personalia untuk sistem informasi SDM di perkantoran.

Maaf, masih banyak lagi nama lain, laki-laki dan wanita, yang belum sempat saya tuliskan.

Saturday, October 02, 2010

Bengkel Mobil pun Pakai Linux

Bengkel Mobil pun Pakai Linux

Pagi ini saya ke bengkel, dan melihat komputer-komputer desktop di bengkel itu menggunakan Linux. Sebenarnya sudah sekitar dua tahun saya melihat Linux di bengkel itu, tapi baru hari ini sempat mengambil foto.

Linux di bengkel yang punya beberapa cabang itu digunakan untuk server dan desktop sistem informasi otomotif (bengkel dan dealer mobil). Di foto ini ada layar monitor dua komputer, yang di depan menunjukkan desktop Linux dan yang di belakang menampilkan aplikasinya.

Anda ingin tahu lebih jauh, kirim email japri ke saya (rus at infolinux.co.id), karena saya belum meminta izin untuk menyebutkan nama bengkel langganan saya ini.

Wednesday, September 29, 2010

Menyambut Temu Komunitas Linux Indonesia

Menyambut Temu Komunitas Linux Indonesia

Komunitas Linux Indonesia setiap tahun sejak 2006 menggelar pertemuan darat yang dihadiri perwakilan dari berbagai komunitas Linux di Indonesia sebagai rangkaian acara ILC. Nama acara itu dulunya KPLI Meeting, dan pada 2010 di Bogor ini diubah atau diberi nama kedua sebagai Linux Community Meeting, disingkat LCM. Penyelenggara KPLI Meeting aka LCM itu berpindah dari kota ke kota, dan tidak mustahil bisa berpindah dari desa ke desa.

Komunitas Linux di Indonesia terdiri atas berbagai komunitas pengguna Linux, pengembang Linux, pencinta Linux, pendukung Linux, dan siapa pun yang setuju Linux berkembang di Indonesia. Ada komunitas yang hanya fokus mengelola kolaborasi melalui internet tanpa batas wilayah, yaitu linux.or.id. Ini komunitas yang tetap eksis sejak akhir 1990-an hingga kini. Linux.or.id sangat dibutuhkan komunitas lain, di antaranya karena nama domain linux.or.id digunakan oleh komunitas lain yang menjadi sub domainnya, misalnya aceh.linux.or.id, bandung.linux.or.id, jakarta.linux.or.id, dan lain-lain.

Komunitas Linux di Indonesia tidak seperti organisasi TIK lainnya yang memiliki struktur pusat dan daerah. Semua komunitas Linux yang ada di Indonesia itu sejajar. Penamaan komunitas juga tidak ada aturan baku, misal harus ada kata KPLI (Kelompok Pengguna Linux Indonesia), tapi boleh menggunakan nama lain misalnya GRUB untuk KPLI Bogor, KLAS untuk KPLI Surabaya, dan sebagainya. Komunitas Linux di Indonesia juga tidak harus pakai nama Linux, karena bisa jadi komunitas itu tidak membahas sistem operasi Linux tapi lebih fokus ke bahasa pemrograman yang dapat jalan di Linux, atau komunitas aplikasi yang jalan di Linux, misalnya komunitas PHP, Java, Blender, atau free/open source software lainnya yang jalan di Linux. Tidak menutup kemungkinan, komunitas software proprietary yang jalan di Linux pun bisa bergabung dalam komunitas Linux Indonesia.

Saturday, August 07, 2010

Linux untuk Membantu Rukyatul Hilal

Linux untuk Membantu Rukyatul Hilal


Agar kita tidak salah melihat bulan sabit (Rukyatul Hilal) untuk menentukan kapan 1 Ramadhan 1431H, mari kita jalankan Stellarium (lihat gambar di atas) dengan Linux BlankOn Sajadah atau Sabily 10.04.

Pertama, ubah waktu ke hari Selasa 10 Agustus 2010 yang bertepatan 29 Sya'ban 1431H sore sebelum matahari terbenam, misal pukul 17.45 WIB di Jakarta dan sekitarnya. Klik matahari (Sun) dan perhatikan berapa derajat ketinggian (altitude) matahari saat itu.

Pada saat matahari terbenam itu (altitude sekitar 0 derajat), klik gambar bulan atau Moon. Di pojok kiri atas layar tertulis altitude atau ketinggian bulan saat matahari terbenam itu sekitar 3 derajat. Dengan teropong yang canggih, bulan sabit dengan ketinggian 3 derajat akan terlihat. Insya Allah, besoknya Rabu 11 Agustus 2010 adalah 1 Ramadhan 1431H (bulan Sya'ban hanya 29 hari). Tapi jika Anda berpendapat lain, misal mata harus melihat bulan sabit sedang cuaca mendung, maka genapkanlah bulan Sya'ban 30 hari, sehingga Anda mulai puasa hari Kamis, 12 Agustus 2010.

NB: Terlepas kapan kita mulai berpuasa, mari mencari kebahagian dunia dan akhirat dengan menjalankan perintah Tuhan Sang Pencipta bulan dan matahari yang beredar secara teratur pada garis edarnya, dan mari kita menjauhi larangan-Nya a.l. dengan tidak mengambil milik orang lain seperti software bajakan, karena ada Linux, BlankOn, dan FOSS lainnya. :-)

Distro Sabily 10.04 dan BlankOn 6.0 Ombilin ada di DVD InfoLINUX 09/2010 yang beredar akhir Agustus 2010.

Terakhir disunting di Depok, 08-08-2010

Wednesday, July 21, 2010

Berbisnis Memakai BlankOn

Berbisnis Memakai BlankOn

Berbisnis memakai belangkon sudah biasa dilakukan para pedagang di Jogja dan Solo, tapi "Berbisnis Memakai BlankOn" di bidang ICT itu seperti apa ya?

Saya mendapat pertanyaan itu dari teman yang membaca susunan acara workshop IT dalam rangka pemberiaan penghargaan terhadap karya ICT di Indonesia. Lihat di sini http://www.inaicta.web.id/kompetisi-dan-acara/workshop/ meskipun sekarang judulnya sudah diganti menjadi "Berbisnis Memakai BlankOn Linux", Sabtu 24 Juli 2010 pukul 13-16 WIB, di Balai Sidang Senayan Jakarta, Ruang Nuri.

Di workshop selama 3 jam yang berbayar 25.000/50.000 untuk membayar sewa komputer itu saya akan menunjukkan peluang bisnis dari dua sisi yang berbeda berbentuk workshop teknis dan non teknis.

1. Bisnis dengan Memanfaatkan BlankOn sebagai Alat Bantu (Tools)
Misalnya mulai dari cara menggunakan CD Linux BlankOn 6 Ombilin untuk pekerjaan kantor: pengolah kata seperti MS Word, pengolah angka seperti MS Excel, presentasi seperti MS PowerPoint, mengedit foto seperti Photoshop, mengedit gambar seperti CorelDraw, web browsing, chatting, email, dll. BlankOn 6 Ombilin (nama tempat di Sumatera Barat) adalah versi terbaru Linux BlankOn berbasis Ubuntu 10.04.

2. Bisnis ICT dengan BlankOn sebagai produk (barang dan jasa)
Misalnya menyediakan jasa pelatihan (training), jasa dukungan teknis (technical support) termasuk dukungan migrasi dari proprietary software ke Open Source Software, jasa pengembang software (customization, application development, bundling, system integration), dan lain-lain.

Pada workshop teknis (1) itu tiap peserta menggunakan komputer untuk mencoba BlankOn secara live CD atau live USB, menginstalnya ke hard disk, dan mengonfigurasi sistem Linux agar isi dan tampilan BlankOn sesuai kebutuhan masing-masing. Setelah itu masuk ke workshop non teknis (2), mulai dari tip dan trik menjadi instruktur pelatihan, mengelola lembaga pelatihan, menjadi tenaga technical support yang profesional, menjadi pengembang BlankOn yang hebat, dan lain-lain.

Friday, July 16, 2010

Makan Bersama dan Diskusi FOSS

Untuk membangun sinergi antara para penggiat Open Source di Indonesia  dan membuat pemanfaatan Open Source lebih sukses lagi, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) akan menyelenggarakan "Pertemuan Komunitas Open Source" yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 17 Juli 2010
Waktu : 12.00 s/d 17.00 WIB (diawali makan siang dan ramah tamah)
Tempat : Hotel BIDAKARA, Ruang Bima, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav 71-73, Pancoran Jakarta Selatan 12870

Nara sumber:
- Keynote Speaker: Betti Alisjahbana (Ketua AOSI)
- Panelis:
Adang/Utian (BlankOn Linux Developer and Community)
Frans Thamura (Java User Group),
Harry Kaligis (OpenSolaris, Sun/Oracle),
Harry Sufehmi (Komunitas Ubuntu),
Taufik Hasan (Mastel, AOSI),
Tb Deddy Safiudin (Metro-TV),
dan wakil pemerintah (Kominfo/Ristek).
- Semua peserta juga diharapkan sebagai nara sumber.
- Moderator: Rusmanto (Majalah InfoLINUX)

Karena keterbatasan tempat, kami mohon yang berminat hadir untuk mendaftarkan diri melalui email dengan isi email:
Nama Peserta : ......
No HP / Telp : .....
Nama institusi : .....

Ditujukan atau TO: sukarni.anindya@gmail.com
dan SUBJECT: Pertemuan Komunitas Open Source

Pendaftaran ditutup jika jumlah peserta telah mencapai 100 orang.

Sekretariat AOSI
Telp: 021 797 2204
Fax: 021 794 5013

Sunday, July 11, 2010

Piala Dunia dan Linux BlankOn


Piala Dunia dan Linux BlankOn

Menjelang final piala dunia di Afrika Selatan 11 Juli 2010 atau 12 Juli 2010 pukul 01.30 WIB, saya melihat beberapa keterkaitan antara piala dunia tahun ini dengan Linux BlankOn. Apa itu?

Pertama, Linux BlankOn terbaru, yakni versi 6.0 dengan kode Ombilin, dirilis 5 Juli dalam suasana hiruk-pikuk piala dunia.

Kedua, Linux BlankOn 6.0 Ombilin dikembangkan berdasarkan Linux Ubuntu yang dikembangkan oleh Canonical yang didirikan Mark Shuttleworth dari Afrika Selatan, tempat piala dunia 2010 diperebutkan.

Ketiga, Linux BlankOn satu-satunya Linux berbahasa Indonesia yang ada di daftar 100 distro terkenal dunia menurut ranking Distrowatch (lihat daftar ranking di pinggir kanan halaman ini). Artinya, BlankOn adalah "juara dunia" untuk Linux berbahasa Indonesia. :-)

Keempat, Linux BlankOn (Indonesia) dapat menjadi Juara Dunia untuk semua distro Open Source dengan mengalahkan Ubuntu (Afrika Selatan), Fedora (Amerika), Mandriva (Perancis), openSUSE (Jerman), dan lain-lain yang ada di www.distrowatch.com jika semua penonton final piala dunia, termasuk Anda, meng-klik alamat web BlankOn di DistroWatch.com.

Kelima, Linux BlankOn juga juara dunia Linux berbahasa Indonesia yang telah menyelenggarakan konferensi internasional di Bogor pada 2009 dan mengundang Anda untuk hadir di Konferensi BlankOn kedua di Surabaya 31 Juli - 1 Agustus 2010.

Tuesday, June 08, 2010

Lowongan Bekerja dan Beramal di Perusahaan Linux


Lowongan Bekerja dan Beramal di Perusahaan Linux

Linux BlankOn -- bukan belangkon -- dibuat oleh para pekerja untuk digunakan sebagai sarana kerja dan beramal.  Siapa pun, termasuk Anda, dapat bekerja di "Perusahaan" Linux BlankOn. Lowongan kerja di BlankOn ini terbuka kapan saja dan di mana saja. Sarana kerja Anda adalah internet dan komputer Anda.

Anda berminat bekerja di "perusahaan" Linux itu? Jika ya, segera kunjungi http://dev.blankonlinux.or.id/wiki/Memulai. Modalnya hanya kemauan untuk bekerja, tentu termasuk kemauan untuk belajar, karena belajar bagian dari bekerja. 

Lalu apa hasilnya? Hasil kerja di "perusahaan" Linux adalah karya cipta. Jika Anda bekerja, maka Anda punya hak cipta. Hasil lain adalah pengalaman dan pembelajaran mengembangkan software, menguji software, menulis dokumen, bekerja dalam tim, bercengkerama dengan pengembang lain, dan sebagainya. 

Berapa gajinya dan berapa beramalnya? Di sinilah uniknya bekerja di "perusahaan" BlankOn. Anda tentukan sendiri gaji Anda. Misal Anda bekerja 2 jam sehari dengan tarif Rp 500.000 per jam, maka gaji Anda adalah satu juta per hari. Karena bekerja di BlankOn adalah juga beramal, maka gaji Anda otomatis "ditransfer" sebagai amal Anda untuk pengembangan Linux BlankOn dan FOSS lainnya. :-)  

Selamat bekerja dan beramal sepanjang masa! 

Tuesday, May 18, 2010

Apa sih Kebangkitan Nasional itu?


Apa sih Kebangkitan Nasional itu?

Mengapa kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional? Salah satu alasannya, peristiwa penting dalam proses menuju Indonesia merdeka adalah adanya gerakan kebangkitan nasional yang ditandai dengan kelahiran organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Lalu dikaitkan dengan kehidupan kita yang tidak lepas TIK (komputer dan internet), apa sih kebangkitan nasional di era informasi ini? Apakah Anda setuju dengan 3 jawaban berikut ini?
  1. Bangkit di era informasi artinya membangun negara berbasis TIK dengan bergantung sepenuhnya kepada produk luar negeri yang tidak bisa kita kuasai sepenuhnya.
  2. Bangkit di era internet artinya mengeruk sebanyak mungkin kekayaan alam seperti minyak, gas, hutan, emas, perak, tembaga, dan lain-lain untuk membeli lisensi dari luar negeri.
  3. Bangkit agar tak tertinggal di bidang TIK artinya harus melawan hukum dan etika dengan membajak software.
Saya yakin Anda tidak setuju dengan semua jawaban di atas, karena:
  1. Kita bangsa yang mampu mandiri, dengan SDM yang sangat mumpuni, terbukti hampir semua olimpiade ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK, SDM kita mampu menjadi juara.
  2. Devisa yang kita miliki dari hasil kekayaan alam itu tidak perlu banyak "dibuang" ke luar negeri untuk urusan software, karena kita mampu menguasai pengembangan software dengan menerapkan konsep Open Source atau Free Software. Misal kita punya Rp 10 trilyun untuk membeli lisensi, maka uang Rp 10 trilyun itu lebih dari cukup untuk mengembangkan dan mengimplementasikan Open Source di dalam negeri, sehingga meminimalisasi biaya lisensi selain meningkatkan kemampuan SDM dalam negeri.
  3. Selain kita punya SDM yang mumpuni, kita bangsa bermartabat, mampu mandiri, dan punya dana untuk membiayai sendiri, maka dipastikan kita tidak perlu mengambil jalan pintas dengan membajak software, karena sangat jelas semua hukum formal dan hukum Tuhan melarangnya.
Ayo, kita pasti bisa bangkit! Kita bangsa bermartabat yang tidak suka mengambil milik orang lain (kalau ada koruptor itu pengecualian), kita bangsa pintar (kalau ada yang bodoh itu karena tidak ingin pintar), kita bangsa yang ingin mandiri (kalau ada yang suka bergantung itu karena sakit), dan kita bangsa merdeka (kalau ada yang senang dijajah itu karena gila) - termasuk merdeka (freedom) di bidang TIK (minimal software). Caranya, gunakan Linux dan/atau open source software alias peranti lunak merdeka lainnya.
Merdeka!!!

Thursday, May 13, 2010

Siapa yang Mendapatkan Manfaat FOSS?

Siapa yang Mendapatkan Manfaat FOSS?

Saya menggunakan aplikasi yang tersedia di http://netcraft.com untuk menjawab pertanyaan iseng di atas. Hasilnya, hampir semua pengguna komputer di Indonesia yang mengakses internet dipastikan mendapat manfaat dari FOSS (Free Software atau Open Source Software), karena mengakses salah satu atau beberapa alamat web ini: google.com, detik.com, mail.yahoo.com, mail.google.com, groups.yahoo.com, groups.google.com, wordpress.com, blogger.com, blogspot.com, youtube.com, wikipedia.org, plurk.com, flicker.com, dll. Semua web itu menggunakan sistem operasi FOSS (sebagian besar Linux dan sebagian kecil FreeBSD). Sayangnya, netcraft.com tidak berhasil mengetahui semua sistem operasi yang digunakan facebook.com, meski sebagian server facebook.com terlihat menggunakan Linux.

Contoh pemanfaatan FOSS melalui internet di atas baru menyebutkan sebagian dari alamat server-server web terkenal, masih banyak web terkenal lainnya yang juga berbasis FOSS. Data itu juga belum mencakup server-server tersembunyi seperti email, DNS, proxy, database, dan program aplikasi server seperti office, cms, e-learning, serta belum memasukkan bahasa pemrograman seperti PHP, Java, Perl, Python, dan lain-lain yang banyak bertebaran di website-website internet. Sayangnya lagi, saya belum punya data berapa pengguna sistem operasi dan aplikasi berbasis FOSS untuk komputer desktop, laptop, netbook, dan telepon genggam di Indonesia. Saya perkirakan ada lebih dari satu juta pengguna komputer memiliki Linux dan aplikasi berbasis FOSS di komputernya. Itu termasuk Anda, bukan? :-)

Wednesday, May 05, 2010

Ingin lebih Bahagia? Cobalah Linux...


Ingin lebih Bahagia? Cobalah Linux...


Hidup bahagia menjadi cita-cita semua orang normal, saya yakin termasuk Anda. Sayangnya, ada orang yang tidak tahu atau tidak mau cari tahu cara yang harus ditempuh agar hidupnya bahagia. Orang itu – saya yakin tentu bukan Anda – menjalankan perbuatan yang melawan hukum dan norma, seperti mencuri dan menipu, yang akhirnya dapat menghancurkan jiwa dan raganya, atau paling tidak mengurangi kebahagiannya.

Semua orang tentu ingin menggunakan komputer yang sesuai kebutuhan dengan nyaman, namun belum tentu tiap pengguna komputer punya cara yang sama untuk meningkatkan kebahagiaan melalui komputer. Ada yang berbahagia ketika memutar musik atau video. Ada yang berbahagia ketika berkreasi digital. Ada yang berbahagia ketika mengoprek program atau jaringan. Ada pula yang berbahagia ketika mampu berbagi ilmu atau bahkan hanya berbagi CD atau DVD.

Anda tentu tidak ingin diganggu virus ketika sedang belajar, bekerja, mendengarkan musik, atau menonton video kesukaan Anda. Anda tentu tidak ingin ditangkap polisi ketika sedang mencari nafkah dengan komputer. Anda tentu tidak ingin disiksa setelah mati oleh Tuhan hanya karena Anda menggunakan software bajakan. Padahal semua kegiatan Anda itu dalam rangka menggapai kebahagiaan, bukan menambah penderitaan.

Kita pantas bersyukur, karena Linus Torlvads dan para pengembang FOSS lainnya terus mengembangkan Linux, seperti yang selalu disertakan dalam DVD majalah InfoLINUX. Linux terbukti dapat menjadi sarana untuk hidup lebih bahagia, karena aman terhadap virus, bebas digunakan, bebas dipelajari atau dioprek, dan bebas dibagikan ke orang lain. Hasil riset di salah satu universitas terkenal di Amerika membuktikan bahwa kebahagiaan orang akan meningkat jika orang itu memperbanyak berbagi.

Di bawah ini iklan. :-)
Majalah InfoLINUX 05/2010 kami harapkan semakin menambah kebahagian Anda. Karena selain beberapa alasan di atas, DVD yang disertakan berisi distro ArtistX berukuran sekitar 3,5 GB yang luar biasa. ArtistX adalah Linux yang memiliki aplikasi lengkap untuk memainkan dan berkreasi dengan multimedia, mulai dari desain grafis 2D, 3D, musik, video, dan animasi. DVD InfoLINUX 05/2010 juga berisi beberapa distro kecil untuk Anda yang hobi jaringan atau bekerja sebagai administrator.

Wednesday, March 17, 2010

AOSI Mengecam IIPA


ASOSIASI OPEN SOURCE INDONESIA

Jl. Buncit Persada No.1 Jakarta Selatan 12740

+6221-7972204 Fax. +6221-7945013

www.aosi.or.id


PERNYATAAN AOSI MENGENAI USULAN IIPA UNTUK MEMASUKAN INDONESIA KE DALAM SPECIAL 301 WATCH LIST

___________________________________

No. 005/AOSI/LOS/III/2010

Bulan Februari 2010, International Intellectual Property Association (IIPA) meminta U.S. Trade Representative (USTR) untuk memasukkan Indonesia, Brazil, India, Filipina, Thailand dan Vietnam dalam "Special 301 watch list". Alasannya antara lain adalah kebijakan pemerintah negara-negara ini untuk mendorong penggunaan Open source Software (OSS) di Institusi Pemerintah.

Pemerintah Indonesia melalui Surat Edaran Menteri PAN Nomor: SE/01/M.PAN/3/2009 menganjurkan Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah agar menggunakan perangkat lunak legal, yang salah satunya adalah Open Source Software atau OSS. Anjuran penggunaan Open Source Software ini dianggap mendorong mindset yang tidak menghargai kreasi Intellectual Property dan membatasi institusi pemerintah untuk memilih solusi terbaik untuk menjawab kebutuhan organisasi dan kebutuhan rakyat Indonesia.

Sehubungan dengan permintaan IIPA tersebut, Asosiasi Open Source Indonesia menyatakan sikap sbb:

AOSI menyayangkan sikap IIPA sebagai salah satu lobby group dari Amerika Serikat, yang telah berusaha menghalangi usaha Pemerintah Indonesia yang justru ingin menghargai Hak atas Kekayaan Intelektual dengan menganjurkan penggunakan perangkat lunak Open Source untuk menggantikan perangkat lunak bajakan.

IIPA telah berusaha mengaburkan keterbukaan dalam pilihan antara lain penggunaan OSS, dengan cara menekan setiap usaha untuk mencari alternatif dari keharusan menggunakan produk dari pihak tertentu dan menghindar untuk bersaing secara sehat.

Berbagai pihak, terutama Open Source Initiative (OSI) secara kategorik telah menolak sikap IIPA tersebut, dan mengecam sikap tidak adil IIPA terhadap OSS, dan menyebutnya sebagai kasus mencolok mata dalam penegakan hukum yang selektif untuk menyembunyikan absurditas dari klaimnya dengan sempitnya penerapan yang dilakukan (It is a blatant case of selective enforcement, one which hides the absurdity of it's claims by the narrowness of their application).

AOSI sepakat dengan OSI bahwa tindakan IIPA tersebut lebih didasarkan atas kepentingan tertentu, dan ketakutan atas inovasi serta model bisnis yang baru dengan berkembangnya OSS di Indonesia.

AOSI sepakat dengan organisasi sejenis dari Amerika Serikat yaitu Open Source For America (OSFA) yang secara tegas mengecam sikap IIPA, serta menyebut tindakan IIPA tersebut tidak bertanggungjawab dan menyesatkan.

AOSI menghimbau agar Pemerintah dapat secara tegas menetapkan posisinya terhadap tindakan IIPA tersebut, mengingat bila Indonesia dimasukkan ke dalam Special 301 Watch List, dampaknya dapat berlaku pada bidang perdagangan secara umum.

AOSI menyerukan agar pemanfaatan OSS tetap digalakkan, karena dengan menganjurkan penggunaan OSS, Pemerintah Indonesia tidak lain sedang berusaha untuk menghormati Hak atas Kekayaan Intelektual dengan tidak membajak dan menegakkan kemandirian dalam bidang TIK, tanpa menutup persaingan dengan yang lain, meskipun IIPA telah menyudutkan Indonesia dengan menyebutkan bahwa penggunaan OSS tidak mendorong inovasi dan telah menutup kesempatan pihak tertentu untuk bersaing.

AOSI mendukung Pemerintah Indonesia untuk terus mendorong anak bangsa dalam melakukan inovasi dan kreasi dalam bidang TIK, untuk membentuk kemandirian, membantu tumbuhnya perekonomian dan kelancaran jalannya pemerintahan yang bersih serta ikut serta dalam membangun kesejahteraan bangsa.

Jakarta, Maret 2010

Atas nama Komunitas Open Source Indonesia

Asosiasi Open Source Indonesia

Monday, March 01, 2010

Linux, Android, BlankOn, dan Windows di Indonesia

Linux, Android, BlankOn, dan Windows di Indonesia

Linux adalah nama sistem operasi komputer yang merdeka (free) dan terbuka (open source) untuk digunakan dan dikembangkan siapa saja, termasuk oleh bangsa Indonesia. 

Android adalah sebutan untuk robot yang terkenal dalam film Star Wars (1977), lalu menjadi judul film fiksi ilmiah "Android" (1982). Sekarang Android mulai popular di Indonesia sebagai sistem operasi berbasis Linux untuk telepon genggam cerdas (smartphone). 

BlankOn berasal dari kata "belangkon", yakni tutup kepala beberapa suku di Indonesia seperti Jawa dan Sunda. Sekarang BlankOn dikenal sebagai sistem operasi Linux yang ditujukan untuk pengguna komputer di Indonesia, agar pikirannya yang dulu terkunci mati (blank) oleh program berpemilik (proprietary) menjadi terbuka (on) terhadap program merdeka (free/open source). 

Windows adalah nama sistem operasi yang sangat terkenal di Indonesia, tapi tidak merdeka karena harus membayar izin untuk menggunakannya, dan tidak terbuka karena tidak bisa dipelajari cara kerjanya, apalagi dikembangkan. Tidak ada larangan menggunakannya, namun juga tidak ada paksaan untuk membelinya.

Siapapun sebagai pengguna komputer dan telepon genggam berhak memilih mana yang terbaik untuk dipakainya. Kalau sebuah organisasi, perusahaan, atau pemerintah Indonesia memilih program yang merdeka (free) dan terbuka (open source), maka tidak ada yang berhak menghalanginya. Free dan open source bukan nama program, bukan nama produk, bukan nama vendor. 


Friday, February 05, 2010

Internet Halal, Bisakah?

Internet Halal, Bisakah?

Ini bukan pro dan kontra internet itu halal atau tidak, tapi bagaimana mengakses internet tanpa melanggar aturan agama, hukum formal, dan etika? Internet yang halal dan baik, sehingga menyehatkan jiwa kita, seperti apa itu? Apakah kita ketika berinternet (secara sengaja atau tidak) dapat mengakses pornografi seperti playboy? Atau melihat fitnah seperti film "fitna"? Atau mengakses konten SARA di blog seperti beritamuslim.wordpress? Atau mengakses perjudian, web kekerasan, dan informasi buruk atau jahat lainnya? Internet "halal" artinya juga tidak mendowonload atau menggunkan software bajakan karena ada Linux? 

Jika tidak ada aral melintang, topik panas ini akan dikupas dalam acara e-Lifestyle MetroTV, Minggu 7 Februari 2010 pukul 13.30 WIB. 


Thursday, January 14, 2010

Apa beda Linux dan Windows?

Saya tadi siang diminta teman (tetangga rumah) melalui milis perumahan untuk menjelaskan apa itu Linux dan Open Source dengan bahasa awam. Saya coba tulis ulang penjelasan tentang Linux yang saya pernah tulis di blog ini atau di tempat lain. Semoga mudah dipahami. Kalau sulit dimengerti, mohon beri komentar bagian mana yang sulit.

Sebelum memahami perbedaan, berikut ini persamaan Linux dan Windows:
Linux dan Windows sama-sama nama untuk sistem operasi "komputer" dan sama-sama punya beberapa jenis atau pilihan, misal Linux Nusantara, BlankOn, Ubuntu, Mandriva, Fedora, openSUSE, Slackware, Debian, Gentoo, Redhat, Mint, dll. Sedangkan di Windows ada Windows 98, Me, XP, Vista, 7, Server 2008, Mobile, dll. "komputer" itu bisa berupa pc, notebook, smartphone, dll.

Persamaan adanya pilihan/jenis di atas sebenarynya tidak persis sama, karena jenis Windows itu hanya tersedia buatan MS (Microsoft), sedangkan jenis Linux itu bisa buatan beberapa pihak yg berbeda. Tidak ada Windows buatan Indonesia, sedangkan Linux ada yang dibuat Indonesia, misalnya Nusantara dibuat (tepatnya didanai) pemerintah, BlankOn dibuat yayasan dan sebagian komunitas Linux di Indonesia, Ubuntu dibuat perusahaan bernama Canonical yang berpusat di Eropa, Mandriva dibuat perusahaan Mandriva yg berpusat di Perancis, Fedora dibuat komunitas yg didanai RedHat di Amerika, openSUSE dibuat perusahaan Novel di Jerman, dsb.

NB: Mohon maaf kalau ada jenis Windows dan Linux yg belum disebut, bukan maksud saya merendahkan, tapi saya hanya menyebut yg teringat saya saat menulis ini.

Sebelum menulis perbedaan Linux dan Windows yang benar-benar beda, saya sebutkan dulu persamaan yang benar-benar sama, yaitu tampilan Linux dan Windows bisa dibuat sama, misal Start dari pojok kiri bawah, lalu tarik mouse ke atas untuk memilih program. :)

Berikut ini sebagian dari banyak perbedaan yang ada:

1. CD Linux (misalnya BlankOn) berisi tidak hanya sistem operasi, tapi juga program office (word, spreadsheet, presentation, database), photo editor, program untuk menggambar, program akuntasi, program manajemen projek, dsb. Sedangkan CD Windows hanya berisi sistem operasi, sehingga kalau mau office harus cari CD office, mau mengdit foto harus cari CD photoshop (misalnya), mau menggambar haru cari CD CorelDraw (misalnya), mau program akuntansi harus cari CD Zahir (misalnya), mau project management harus cari CD MS Project, dsb.

2. Linux (relatif) lebih aman dari virus, bahkan boleh dikatakan bebas dari virus Windows. Virus Linux ada tapi tidak berkembang.

3. Linux "bebas" dicopy, digunakan, dijual, disewakan, dijadikan sarana amal dengan membagi gratis CD Linux, dsb. Sedangkan Windows tidak boleh dicopy, tidak boleh digunakan, tidak boleh disewakan, tidak boleh dijadikan sarana amal dengan membagi CD, dsb. jika tidak dapat izin dari pembuat (MS). Biasanya izin itu dalam bentuk membeli surat izin alias lisensi yang harga surat izin semua program yang saya sebut di atas hampir sama atau lebih mahal dari harga komputernya.

Catatan terkait perbedaan nomor 3:
Menurut ahli agama di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melanggar aturan perizinan seperti di atas adalah perbuatan aniaya (mengambil hak orang tanpa izin) sehingga dilarang oleh Tuhan Sang Pencipta kita manusia. Sebaliknya, membagikan Linux itu perbuatan mulia karena membantu mewujudkan keinginan pembuatnya dan membantu sesama manusia. Survey membuktikan, berbagi atau membantu sesama membuat hidup kita lebih bahagia. :-)