Saturday, April 16, 2011

Model Bisnis Open Source

Model Bisnis Open Source...

Open Source Software atau Free Software tidak identik dengan produk gratis. Kedua istilah itu hanya merupakan konsep pembuatan dan penyebaran, termasuk penjualan software dan jasa/barang terkait software. Banyak peluang wirausaha berbasis teknologi atau technopreneur dengan memanfaatkan konsep Open Source. Berikut ini beberapa model bisnis yang telah digunakan banyak perusahaan dengan sukses.

1. Competency-based services: Jasa berbasis kompetensi tanpa punya produk sendiri. Contoh: LPI (sertifikasi), NF (pelatihan), dll.

2. Distribution, services, and branding: Jasa plus produk. Contoh: RedHat, BlankOn, dll.

3. Widget frosting: Menjual produk seperti hardware (widget) yang menggunakan OSS (frosting). Contoh: Acer, IBM, Samsung, dll.

4. Accessorizing: Majalah, buku, CD/DVD, dll.

5. Loss Leader: Mengubah produk jadi FOSS agar tetap memimpin pasar. Contoh: Mozilla

6. Free the software, sell the brand: Membebaskan lisensi (FOSS), dan menjual merek. Contoh: Google dengan Android-nya.

7. Dual licensing: Merilis produk dalam dua lisensi FOSS & Proprietary. Contoh: MySQL.

8. Dual mission: Mirip dengan dua licensing, bedanya di sistem pemaketan, jasa lain, dan support. Contoh: Sendmail dan Zimbra.

9. Buat software proprietary untuk dijual di atas distro Linux (ikut develop Linux). Contoh: Oracle, VMWare, Adobe, dll.

10. Menggabungkan software proprietary dengan FOSS untuk aplikasi khusus. Contoh: Covalent (ikut develop Apache), dll.

11. Memaket produk Proprietary dan FOSS dengan hardware. Contoh: Mikrotik, produsen smartphone dan tablet Android, dll.

Saya akan diskusikan itu semua dalam seminar di Stimik Amikom Jogja, Sabtu, 16 April 2011, setelah makan siang. Termasuk studi kasus dengan menggunakan merek BlankOn, InfoLINUX, dan Nurulfikri.

9 comments:

Pakde Tulus said...

Ditunggu ulasannya di blog pak, tertarik juga bisnis dengan opensource

Anonymous said...

Pak, Rusmanto saya mau bertanya:
bolehkah saya menjual kaos, stiker, poster, pernik atau merchandise lain yang bergambar logo2 produk FOSS ?

ruslinux said...

@Pakde Tulus, sebagai contoh produk distro Linux dengan merek BlankOn dapat dijadikan bisnis, a.l. menyediakan jasa support dan pelatihan BlankOn (model 1), membuat distro baru turunan BlankOn (2), menjual komputer yang dipaket dengan BlankOn (3), menjual aksesoris (4), dsb.

ruslinux said...

@Anonymous, logo produk FOSS seperti BlankOn boleh digunakan untuk jualan kaos dll. Tapi tidak semua pemilik logo membolehkan tanpa izin dulu ke pemilik, misal RedHat.

Gadgetboi said...

Mohon maaf pak kl pertanyaan saya terdengar bodoh. Kalau jadi support/jasa produk micr*soft memang harus punya "izin" dulu yah?

ruslinux said...

@Gadgetboy, izin dibutuhkan jika bisnis jasa itu mengatasnamakan MS. Secara hukum merek, penggunaan merek MS untuk bisnis juga perlu izin. Ini juga berlaku dengan RedHat, meskipun Open Source software, mereknya tidak open/free. :)

Anonymous said...

Oke terima kasih jawabannya pak Rus !
Sebenarnya kami (di Semarang) berniat untuk membuat sebuah gerai yang isinya tentang kaos, stiker, poster, pernik atau merchandise lain yang berbau teknologi terutama open-source..
Untuk itu kami butuh bimbingan dari Bapak mengenai penggunaan beberapa merek atau logo FOSS !
Terima kasih !

amin said...

pak rus, sebenarnya bolehkah kita menjual distro linux atau suatu aplikasi dengan lisensi bebas (semisal GPL) dalam dvd atau flashdisk?
seperti yang dijual di toko2 online di indonesia..
~terima kasih~

ruslinux said...

Software berlisensi GPL mengizinkan siapa saja menjual software itu dalam bentuk apa saja, misalnya CD/DVD, selama tidak mengubah/melanggar lisensinya. Yang dijual itu bukan lisensinya, tapi softwarenya atau CD dan software GPL di dalamnya.

Sedangkan yang dijual (mahal) dari software proprietary adalah lisensinya, bukan software atau CD-nya.

Pebisnis FOSS menjual software, pebisnis Proprietary menjual surat izin (lisensi).