Monday, December 27, 2010

Indahnya Memasuki Terminal di Linux


Indahnya Memasuki Terminal di Linux...

Jujur saja, saya sebenarnya kurang suka masuk terminal di Indonesia, karena terminal yang kadang harus saya masuki itu identik dengan kesemrawutan, kelambatan (ngetem), kekotoran (sampah dan WC bau), kemiskinan (banyak pengemis), bahkan kejahatan (saya pernah kecopetan ketika naik bis kota). Masuk terminal juga tidak bisa sembarangan, harus dari pintu samping atau belakang. Tidak bisa masuk lewat pintu depan, apalagi lewat "jendela" karena dianggap tidak taat aturan lingkungan terminal.


Sebaliknya, saya sangat suka masuk ke terminal Linux, karena sering memudahkan saya untuk bekerja dan berkarya sehari-hari bersama komputer bersistem operasi Linux. Terminal di Linux identik dengan kerapihan, kecepatan, kebersihan, kaya fitur, bahkan sangat bersahabat. Masuk terminal bisa melalui jendela (X Window) dengan lingkungan kerja (desktop environment) apa saja, bahkan bisa melalui pintu depan (sebelum X Window ada) atau jalur tanpa jendela (Alt-Ctrl-F1, misalnya).


Salah satu contoh, saya sering mengambil foto dengan kamera dengan resolusi tinggi agar bagus kalau suatu saat dicetak. Tapi ketika saya harus mengunggah ke internet, Facebook misalnya, saya harus mengecilkan ukuran foto itu, karena untuk menghemat waktu, biaya, dan bandwidth. Dalam waktu tiga detik saya dapat mengubah ukuran resolusi foto dari 5MP (2.500 pixel x 2.000 pixel dengan ukuran file sekitar 1 MB) menjadi resolusi 0,3MP (640 pixel x 480 pixel dengan ukuran hanya 125 KB). Perintahnya:
$ convert -resize 640 foto-asli.jpg foto-640.jpg

Klik gambar di bawah ini untuk melihat contoh Terminal yang indah itu. :-)

2 comments:

Anonymous said...

mangtabs mangtabs...

Sapto said...

Betul ... betul ... betul ...
Linux is PINANG = Praktis installnya,Indah tampilannya, Nyaman di hati, Aman & NGgak perlu pusing mikirin virus ....
Linux is SUSI = SUsahnya SedIkit saja, kalo mau belajar pasti bisa ...