Sunday, June 01, 2014

Kuliah Apa yang Prospeknya Bagus

Setiap tahun, di masa-masa pendaftaran calon mahasiswa baru perguruan tinggi, saya menerima pertanyaan dari teman-teman yang punya anak mau mendaftar kuliah. Pertanyaan paling sering, "Jurusan apa yang prospek kerjanya bagus?" Pertanyaan lain, biasanya dari orang tua yang anaknya perempuan, "Jurusan apa yang lulusannya mudah menjadi wirausaha atau bekerja dari rumah?" Berikut ini jawaban saya berdasar pengamatan dan pengalaman, bukan hasil riset ilmiah. 

Saya biasanya menjawab agak di luar inti pertanyaan. Saya jelaskan semua jurusan atau program studi bisa membekali mahasiswa untuk bekerja maupun berwirausaha, selama mahasiswa senang atau punya passion di jurusan itu. Tapi para penanya tidak puas dengan jawaban saya. Ternyata, mereka bertanya ke saya karena "buta" hubungan kuliah dengan dunia kerja/usaha dan tidak tahu apa passion anaknya. Yang terakhir itu membuat saya harus menjawab dengan menyebut nama-nama jurusan atau program studi. 

Meskipun latar belakang kuliah dan kerja saya terkait komputer, saya berusaha menjawab jujur ke para penanya. Jurusan ilmu pasti yang paling tinggi prospek mendapatkan kerja maupun berwirausaha atau bekerja dari rumah adalah Kedokteran, dan jurusan ilmu sosial adalah Psikologi. Ilmu pasti setelah Kedokteran adalah Ilmu Komputer (Teknik Informatika) atau Sistem Komputer, dan ilmu sosial setelah Psikologi adalah Ekonomi (Manajemen atau Akuntansi). Gabungan keduanya (ilmu komputer dan ilmu ekonomi) adalah Sistem Informasi. Di beberapa perguruan tinggi, pemilih Sistem Informasi lebih banyak daripada Teknik Informatika (Ilmu Komputer), bisa jadi karena ingin mendapatkan ilmu komputer dan manajemen/bisnis secara bersamaan, atau karena tidak suka ilmu komputer yang mendalam, tapi suka memanfaatkan program komputer untuk bisnis. 

Tuesday, April 15, 2014

Beberapa Pilihan bagi Pengguna Win XP

Beberapa kawan curhat, apa yang harus dilakukan terhadap aplikasi yang digunakannya di Windows XP, sementara Microsoft tidak lagi memberi dukungan jika ada masalah keamanan atau bug di Windows XP. Padahal aplikasi kawan itu penting untuk kantornya, sedangkan pindah ke Windows versi baru sangat berat secara teknis dan biaya.

Berikut ini beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sesuai dengan kondisi komputer, keuangan, sdm, dan operasional jangka pendek-menengah-panjang.

  1. Jika aplikasi yang harus jalan di Windows XP itu tidak digunakan secara terus-menerus, pasang Windows XP dan aplikasinya di mesin virtual di Linux, misal mengggunakan VirtualBox. Mesin virtual dan Windows XP hanya dijalakan jika perlu saja. Jika khawatir komputer bermasalah atau diserang cracker karena banyak celah keamanan, matikan jaringan Windows XP di VirtualBox tersebut.  
  2. Jalankan wine atau program emulator sejenis untuk menjalankan aplikasi itu di Linux. Jika aplikasi berjalan mulus dengan wine, cara ini lebih ringan daripada cara pertama dengan mesin virtual. 
  3. Buat ulang aplikasi itu agar dapat dijalankan di Linux desktop atau server web. Ini akan lebih aman dan ringan lagi, dengan risiko butuh waktu dan biaya untuk membuat ulang aplikasi. Cara ini sangat bagus jika ingin mengubah aplikasi dari stand alone atau desktop ke client-server atau berbasis web/mobile. 
  4. Jika tidak memiliki komputer dan software untuk pengembangan aplikasi (cara ke-3), maka buat ulang aplikasi dengan cara komputasi awan (Cloud Computing), misal menggunakan jasa penyewaan software untuk pengembangan atau PaaS (Platform as a Service). Contoh PaaS adalah Google App Engine, AppScale, Cloud Foundry, dan sebagainya.
Agar dapat menentukan pilihan yang tepat, gunakan akal sehat, mirip memilih caleg atau presiden dalam pemilu (?). Pertimbangkan antara manfaat dan biaya yang timbul (cost benefit analysis), apakah membuat ulang lebih bermanfaat dan hemat biaya serta lebih terbuka pengembangan ke depan, misal dibandingkan dengan menjalankan mesin virtual, emulator, atau membeli lisensi Windows versi baru.

Monday, April 14, 2014

Jadi Ahli IT Bisa Diraih Siapa Saja


Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri bersama LAZIS PT PLN Pusat memberikan Program Beasiswa Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi jurusan Teknik Informatika (TI) selama 2 tahun, yakni kuliah ilmu komputer dari dasar hingga mahir di bidang pemrograman dan jaringan dengan Linux, PHP, MySQL, Java, Android, dan lain-lain yang dipadu dengan kurikulum kepesantrenan (Tahfidzul Qur'an, Aqidah, Akhlak, Fiqh dan bahasa Arab).  Kurikulum 4 semester sepertti yang ada di sini.

Fasilitas Tambahan: 
✅Program Pengembangan Diri
✅Tempat tinggal (Asrama)
✅Uang Saku Bulanan Rp. 600.000,-
✅Bantuan penyaluran kerja. 

Syarat Pendaftaran:
✅Laki-laki, berakhlak baik, sehat jasmani & rohani dan tidak merokok.
✅Berasal dari keluarga tidak mampu.
✅Mampu membaca dan menulis Al Qur'an, dan hafal minimal 10 surat dalam Al Qur'an.
✅Lulus MA/SMU/SMK atau sederajat tahun 2012, 2013 atau 2014.
✅Bersedia tinggal di asrama dan mematuhi panduan & tata tertib pesantren selama 2 tahun.

Dengan Menyerahkan dokumen:
✅Formulir pendaftaran dan form assessment (dapat diperoleh di PeTIK)
✅Surat pernyataan org tua/wali bermaterai ttg pengajuan beasiswa.
✅Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan tempat tinggal.
✅Slip gaji org tua/wali atau Surat Keterangan Total penghasilan dari Kelurahan.
✅Surat keterangan sehat dari PUSKESMAS
✅Foto berwarna, 4x6 3 lembar
✅Salinan akta lahir, Kartu Keluarga, KTP pribadi dan KTP org tua.
✅Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah.
✅Salinan Rapor kelas X, XI dan XII, serta salinan Ijazah dan SKHUN yang telah dilegalisir (khusus lulusan 2012 dan 2013). 
✅Salinan sertifikat prestasi bidang akademik/non-akademik. 

Waktu-waktu Penting: 
✅Publikasi, Pengumpulan Berkas dan Seleksi Administrasi : 1 Januari – 30 April 2014
✅Uji Seleksi Wawasan Islam: 5 Mei 2014
✅Tes Potensi Akademik: 12 Mei 2014
✅Psikotes dan Wawancara Psikologi: 19 Mei 2014
✅Tes Kesehatan: 26 Mei 2014
Perkuliahan dimulai 1 Juni 2014. 

Informasi lebih lanjut:
Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK)
Jl. Mandor Basar No. 54 RT 01 / RW 01 Rangkapanjaya, Pancoran Mas, Depok.
No. Telp.: 021 77886691
HP: 0838 9893 3288 / 0821 1122 3380

Tuesday, March 11, 2014

Pendidikan Link and Match Web Programming

Dalam suatu obrolan ringan, saya mencatat dialog sebagai berikut. "Saya sudah lebih dari dua puluh tahun lalu mendengar istilah Link and Match. Saya juga temukan banyak tulisan di internet tentang itu. Berbagai perguruan tinggi memiliki program Link and Match. Tapi saya belum banyak lihat contoh nyatanya. Ada di mana, ya?"

Kemudian dalam sutau rapat di sebuah asosiasi perusahaan software juga muncul pertanyaan senada berikut ini. "Banyak lembaga pendidikan komputer di Indonesia, mulai dari SMK, diploma, hingga sarjana, tapi mengapa perusahaan saya masih kesulitan mendapatkan programmer web, meskipun lowongan itu untuk junior programmer. Mestinya banyak lembaga pendidikan tinggi komputer dapat menyediakannya. Apakah semua lulusan sudah kerja atau banyak lulusan tidak siap kerja?"

Salah satu contoh Program Link and Match yang berhasil mendidik dan menyalurkan lulusan, dalam kasus ini programer web, diselenggarakan STT NF, tepatnya Career Development Center - Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri. Setelah berjalan sekitar 4 bulan, program Link and Match CDC - STT NF itu meluluskan dua angkatan. Angkatan pertama dengan sistem training 1 bulan di STT NF plus magang 3 bulan di perusahaan. Angkatan pertama diikuti 6 peserta lulusan SMK/D3, dan alhamdulillah semua lulusan pertama telah bekerja di beberapa perusahaan. 

Angkatan kedua menggunakan sistem training langsung di salah satu perusahaan sponsor (Matsushita) selama 1 bulan. Training kedua ini diikuti 13 peserta, 8 peserta lulus sertifikasi web programming, dan 5 peserta lulus junior web programming yang diadakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi - LSP Telematika. Saat tulisan ini disusun, para lulusannya mulai wawancara dan sebagian sudah diterima bekerja di perusahaan. 

Yang membedakan sistem pertama (training plus magang) dan kedua (traning saja, tapi di lingkungan industri) adalah latar belakang peserta. Yang pertama peserta sudah belajar pemrograman karena berasal dari SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dan D3 komputer. Sedangkan yang kedua tidak ada yang berlatar belakang pemrograman, sehingga kurikulumnya sedikit berbeda.

Banyak perusahaan telah memesan lulusan program Link and Match CDC STT NF. Beberapa di antara nama perusahaan yang telah menerima magang lulusan dan menerima kerja adalah Skydivo Indonesia, Artikulpi, Telunjuk.com, Esindo.net, Anilo AdiKarya, NCI, dan InsightMax. Anda berminat menjadi peserta? Atau berminat menerima magang dan kerja lulusannya? Kontak langsung CDC STT NF

Monday, February 17, 2014

Ulasan Singkat Buku The Power of OwnCloud

Saya menerima kiriman buku “The Power of OwnCloud”, yang mengupas salah satu produk Open Source untuk teknologi cloud computing atau komputasi awan yang sedang menjadi tren namun belum banyak ditulis dalam bahasa Indonesia. OwnCloud merupakan produk perangkat lunak – semacam Dropbox – untuk penyimpanan data di internet. Untuk itu kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Pak Dedy Setyo Afrianto, guru NF Boarding School - Serang Banten, yang telah menyusun buku ini dan mendedikasikan karyanya untuk pendidikan dan pengembangan teknologi informasi di Indonesia.
Salah satu keistimewaan OwnCloud yang dikupas dalam buku  ini adalah tersedia OwnCloud versi komunitas yang berlisensi free software atau open source, sehingga bebas digunakan, bebas dipelajari cara kerjanya, dan bebas dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya. OwnCloud dapat dipasang pada sistem operasi open source Linux dan sistem operasi lainnya. Linux saat ini sangat terkenal dan digunakan oleh banyak komputer di dunia, mulai dari server hingga smartphone seperti Android, dan lain-lain.  
SDM yang menguasai teknologi cloud masih langka namun dicari banyak perusahaan, antara lain karena kebutuhan tempat penyimpanan di internet pada era komputer bergerak saat ini sangat tinggi. Tidak hanya para pengguna komputer tablet dan smartphone, tapi juga pengguna komputer meja dan laptop ingin mendapatkan kemudahan dalam menyimpan datanya di internet. Data harus dapat diunggah (upload) ke internet, diunduh (download) dari internet, dan disinkronisasikan dengan data di komputer tablet atau smartphone, kapan saja dan dari/di mana saja. Untuk itulah teknologi penyimpanan berbasis komputasi awan menjadi sangat penting dipelajari dan dimanfaatkan, khususnya oleh para administrator jaringan atau pengelola infrastruktur teknologi informasi. 

Sunday, February 16, 2014

Perbedaan BlankOn 9 dan Windows 8

Perbedaan BlankOn 9 dan Windows 8. Tulisan ini ditujukan untuk calon pengguna BlankOn 9 yang saat ini menggunakan Windows XP atau Windows 7 atau Windows 8 dan ingin mencoba sistem operasi komputer BlankOn 9. Tulisan ini hanya mengupas sebagian perbedaan, tanpa memberi nilai kelebihan atau kekurangan, dan tanpa memberi nilai mana yang lebih baik atau mana yang lebih jelek. Ini hanya sebagian kecil perbedaan, masih banyak perbedaan lainnya. Jika ingin tahu lebih jauh BlankOn 9 dan tampilan-tampilannya, silakan cek Download BlankOn. Saya menggunakan versi 64bit pada laptop Compaq Presario CQ42 Pentium Dual Core T4500 (pembelian 2010).

  1. Windows 8 sudah ada dalam komputer, terlepas dari siapa yang memasangnya dan legalitasnya. Sedangkan BlankOn 9 belum terpasang, sehingga Anda harus menginstalnya lebih dahulu. 
  2. BlankOn 9 ketika dipasang langsung berisi aplikasi perkantoran LibreOffice, pengolah foto GIMP, dan penggambar Inkscape, sedangkan Windows 7/8 ketika dipasang pertama belum dilengkapi aplikasi perkantoran (misal msoffice), pengolah foto (misal photoshop), pembuat gambar (misal coreldraw), sehingga Anda harus membeli atau membajak dan menginstalnya setelah selesai menginstal Windows 8. 
  3. Windows 8 langsung aktif suspend (standby) ketika layar laptop ditutup, sedangkan BlankOn 9 membutuhkan instal power management (acpi-support dan paket lain yang dibutuhkan, dengan ukuran total hanya sekitar 900 kB) dari internet melalui program Warsi (Warung Aplikasi) setelah BlankOn 9 terpasang. 
  4. BlankOn 9 mendukung aksara lokal Indonesia (Bali, Batak Toba, Bugis, Jawa, Rejang, dan Sunda), sedangkan Windows 8 tidak/belum. 
  5. Windows 8 membutuhkan driver agar dapat digunakan untuk mencetak (printer) dan mengakses internet melalui modem 3G, sedangkan BlankOn tidak lagi membutuhkan driver untuk sebagian besar printer dan modem 3G yang sudah mendukung Linux. Di sisi lain, Windows 8 didukung pembuat printer dalam bentuk CD driver yang disertakan dalam printer, sedangkan sebagian pembuat printer itu tidak menyediakan driver Linux di dalam CD driver.  
  6. Jendela (desktop, menu, ikon, dll. yang terkait destop) BlankOn 9 dikembangkan oleh para pengembang software Indonesia secara terbuka (Open Source), sedangkan jendela Windows 8 dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dari luar Indonesia secara tertutup (Proprietary). 
  7. Windows 8 memerlukan biaya untuk mendapatkan izin penggunaan (lisensi Microsoft), sedangkan BlankOn 9 tidak perlu biaya izin (lisensi GPL, LGPL, dan lain-lain). 

Thursday, December 26, 2013

Windows XP dan Linux di 2014

2013 menjadi tahun terburuk saya menulis blog. Saya hanya membuat satu tulisan di Januari 2013, dan baru menulis kembali di ujung Deseember 2013.

Ide tulisan ini datang setelah saya membaca artikel Jack M. Germain di Linux Insider. Apa yang kira-kira akan dilakukan pengguna Windows XP di Indonesia setelah Microsoft menghentikan dukungannya pada April 2014?

Setahu saya masih banyak komputer di Indonesia menggunakan Windows XP. Alasan pengguna Windows XP tidak pindah ke Wiindows Vista, 7, 8, atau 8.1, umumnya karena spesifikasi komputernya rendah, misal hanya memiliki memori RAM 512 MB atau kurang, dengan usia komputer sudah lebih dari lima tahun. Juga tidak pindah ke Linux karena belum terbiasa atau bahkan belum tahu ada Linux yang bisa menggantikan fungsi Windows XP.

Jika komputer berisi Windows XP akan tetap digunakan tanpa mengupgrade hardware dan tanpa mengeluarkan biaya lisensi, maka saya sarankan komputer itu dimigrasikan ke salah satu jenis (distro) Linux yang mendukung hardware lama. Tidak ada biaya lisensi Linux, hanya kemungkinan ada biaya migrasi. Masalahnya, siapa yang akan memigrasikan ke Linux? Jika migrasi dilakukan pihak lain, berapa biayanya?

Dua pertanyaan itu belum bisa saya jawab, karena sangat tergantung siapa penggunanya dan di institusi apa komputer XP itu berada. Saya berharap teman-teman yang sudah biasa menggunakan Linux bersedia membantu para pengguna XP untuk bermigrasi ke Linux, dengan biaya atau tanpa biaya, sesuai kemampuan pengguna dan kemampuan Anda sebagai pemberi bantuan.

Saturday, January 19, 2013

Linux tanpa Kata Linux

Banyak sistem operasi komputer modern saat ini menggunakan Linux sebagai program inti (kernel), meskipun tidak dipopulerkan sebagai Linux. Contoh sistem operasi fenomenal dan sukses adalah Android, yang pada akhir 2012 telah menguasai lebih dari 70% pasar sistem operasi komputer seluruh dunia, khususnya untuk smartphone dan tablet pc. Kesuksesan Android itu tidak bisa lepas dari peran Linux dan cara pengembangan Open Source.

Sistem operasi komputer dapat diartikan beragam, tergantung konteks atau situasinya. Secara awam, sistem operasi adalah program untuk menjalankan peralatan elektronik yang berisi microprocessor seperti netbook, notebook, desktop pc, smartphone, tablet pc, server, mainframe, smart tv, multimedia system di mobil dan pesawat terbang, perangkat jaringan komputer, VoIP, dan lain-lain. Jaman dulu, sistem operasi hanya diartikan sebagai program dasar untuk menyalakan komputer setelah program BIOS (Basic Input/Ouput System). Sistem operasi dulu, misal DOS dan Windows, tidak langsung menyertakan aplikasi, kecuali beberapa program dasar seperti editor teks sederhana.

Saat ini, jika kita menyebut nama sebuah sistem operasi, kita akan membayangkan berbagai aplikasi yang disertakannya, misal aplikasi untuk web searching, chatting, blogging, photo editing, multimedia playing, office working, dan lain-lain. Awalnya, sistem operasi Linux yang lengkap disebut distro (distribution) Linux. Kini, sistem operasi Linux lengkap memiliki banyak nama dan dijual secara paket (bundling) dengan perangkat keras, seperti Android yang dipaket dalam penjualan smatrphone/tablet pc. Demikian pula sistem operasi berbasis Linux lainnya seperti BlankOn, Firefox OS, Chrome OS, Sailfish/Meego, Tizen, dan Ubuntu, diprediksi akan sukses seperti Android karena berisi berbagai aplikasi, dengan syarat dijual secara paket dengan perangkat keras seperti Android. Semua contoh itu adalah keluarga sistem operasi Linux, meski namanya tidak berisi kata Linux.

Sunday, September 30, 2012

Menyelamatkan Data dengan PartedMagic

Umumnya CD/DVD sistem operasi komputer modern telah dilengkapi berbagai program penting untuk pekerjaan sehari-hari seperti web browser, file browser, text editor sederhana, pemutar musik dan video, email, dan cahtting. Lebih hebat lagi CD/DVD sistem operasi berbasis Open Source seperti Linux, karena telah dilengkapi program-program penting yang biasanya tidak disertakan pada CD/DVD sistem operasi bukan Open Source, misalnya BlankOn dan Ubuntu menyertakan LibreOffice (Word, Spreadsheet, Presentation), PartedMagic menyertakan gparted untuk masalah harddisk dan PhotoRec untuk masalah data terhapus. Info selengkapnya bisa dibaca pada InfoLINUX edisi 09/2012.

Tuesday, September 25, 2012

Mengapa Sulit Mendapatkan Sarjana Komputer

Beberapa teman dari perusahaan yang membutuhkan sarjana komputer curhat ke saya, di era internet dan open source ini masih sulit mendapatkan karyawan baru yang punya ilmu dasar komputer dan skill yang sesuai kebutuhannya. Misal sarjana komputer (D3/S1) yang faham konsep pemrograman dan networking, plus terampil menggunakan Linux dan membuat program php atau java dengan database mysql. Saya rasa ini masalah klasik atau sudah lama terjadi, tapi mengapa masih belum banyak solusi, ya?

Ketika masalah itu saya bawa ke beberapa teman di perguruan tinggi yang mengelola program studi TI, SI, IL, MI, komentarnya beragam. Ada yang komentar, perguruan tinggi tidak wajib memberikan keterampilan tapi cukup memberi pemahaman atau konsep. Ada lagi yang komentar, perguruan tinggi sudah memberikan skill, tapi tidak dengan produk terbaru karena perubahan yang cepat tidak mampu diikuti para dosennya, misal Linux, PHP, Java, dan MySQL. Lalu ketika saya bawa kembali jawaban itu ke teman yang butuh karyawan, dia/mereka bilang terlalu mahal bagi perusahaan kalau harus memberikan training kepada karyawan baru sebelum diberi tugas di bidang networking dan pemrograman atau pengembangan sistem informasi perusahaan.

Apa akibat dari masalah ini? Bukan berdasar survey tapi info dari teman di pemerintah, pengangguran lulusan komputer masih tinggi, tapi lowongan tenaga ahli TIK tetap tidak mudah terisi. Solusinya, harus ada perguruan tinggi yang berani memadukan konsep dan skill, dengan risiko biaya operasional pendidikan jadi lebih besar dari umumnya perguruan tinggi lain, misal dengan selalu memberikan update ilmu/skill TIK yang cepat berubah ini. Contoh perguruan tinggi komputer yang sejak semester pertama hingga lulus memberikan skill Linux/Open Source selain konsep-konsep dasar itu adalah STT Terpadu Nurul Fikri.

Monday, August 27, 2012

BlankOn 8 atau Mint 13 atau Ubuntu 12

Libur lebaran 2012 ini saya mencoba tiga distro Linux turunan Debian, yakni BlankOn 8, Mint 13, dan Ubuntu 12.04. Saya coba membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing dari sisi tampilan dan menu desktop, serta dari sisi kecepatan booting hingga muncul desktop.
Tampilan desktop dan menu Manokwari milik BlankOn 8

Kesimpulan saya, dari sisi tampilan: BlankOn cocok untuk yang mementingkan kesederhanaan dengan desktop Manokwari-nya. Mint 13 untuk yang memementingkan kemiripan dengan tampilan lama (Windows, Gnome 2, KDE). Dan Ubuntu untuk yang sudah suka Unity Ubuntu. Dari sisi kecepatan booting, BlankOn paling cepat, sedangkan Ubuntu dan Mint relatif sama.

Catatan: Kesimpulan ini tidak berarti menjadi penilai salah satu lebih baik dari yang lain, karena setiap pengguna memiliki keinginan yang berbeda. Pengguna yang ingin praktis, cepat, sederhana, BlankOn bisa jadi pilihannya. Pengguna yang ingin tampilan mirip Windows bisa jadi memilih Mint. Dan pengguna yang telah mantap dengan Unity bisa jadii pilih Ubuntu. Salah satu kelebihan BlankOn bagi saya, dibandingkan dua lainnya itu, ada rasa kebanggaan pakai BlankOn karena buatan Indonesia, plus dilengkapi aksara (font) khas Indonesia seperti honocoroko dan lain-lain.  

Tuesday, July 31, 2012

Menunggu Kelahiran Linux BlankOn 8

Tidak semua kegiatan menunggu itu membosankan. Salah satu yang bisa menyenangkan adalah menunggu rilis produk software kesukaan, misal BlankOn 8 Rote, karena ada versi-versi pendahulu sebelum keluar versi final. Mirip menunggu pertandingan final Piala Dunia atau Piala Eropa, ada pertandingan-pertandingan awal yang juga menyenangkan ditonton.

Bedanya, menunggu rilis software seperti BlankOn 8 Rote ini memberi kesempatan semua orang ikut menjadi "pemain", bahkan bisa ikut menjadi "penentu" hasil akhir. Menjadi pemain dalam pengembangan distro Linux dapat dilakukan mulai dari sebelum ada rilis awal, misalnya mengusulkan program yang disertakan. Menjadi pemain juga bisa dilakukan setelah ada rilis alfa, beta, atau racikan, misalnya menjadi penguji-coba atau tester dan melaporkan hasil tesnya.

Jika Anda berminat menjadi "pemain" BlankOn, Anda bisa mulai dengan mencoba edisi harian, misalnya versi harian 30 Juli 2012 Blankon 8 Standar atau BlankOn 8 Sajadah (edisi muslim). Kalau Anda merasa terlambat untuk mengusulkan program dalam BlankOn 8, Anda dapat mengusulkan untuk BlankOn 9 melalui milis BlankOn-Dev.

Wednesday, July 11, 2012

Mencari Rezeki dengan Linux-FOSS

Seseorang bertanya, "Kalau kita mendukung HaKI dan Open Source, dari mana kita dapat rezeki?" Sebelum menjawab, saya ceritakan dulu HaKI itu banyak rupanya, ada hak cipta, hak paten, merek dan rahasia dagang. Hak cipta suatu produk FOSS (Free/Open Source Software) adalah milik si pembuat produk itu, tapi hak mengkomersialkannya bisa menjadi milik siapa saja, selama tidak melanggar hak ciptanya. Menjual produk berlisensi FOSS tidak dilarang, selama tidak menyembunyikan kode sumbernya, tidak menarik biaya royalti atau izin mengcopy (boleh ada biaya jasa tenaga mengcopy), tidak mengakui karya orang lain sebagai karyanya, dsb. Menjual produk baru yang dibuat dengan FOSS juga tidak dilarang. 

Berikut ini sekadar contoh jenis-jenis rezeki yang dapat diperoleh dari proses penyebarluasan Linux atau FOSS lainnya terkait dengan jenis HaKI. Misalnya kita ambil kasus perusahaan pengembang software yang menggunakan sistem operasi GNU/Linux, bahasa pemrograman PHP/Java, database MySQL/PostgreSQL, server Apache, dan aplikasi perkantoran LibreOffice sebagai bagian dari "jualannya".

  • Hak Cipta: Semua nama software di atas itu berlisensi Open Source, artinya tidak harus membayar royalti untuk menggunakan dan memodifkasi. Namun, pengembang software dapat menarik biaya atas karya ciptanya, misal mengemas menjadi CD, buku manual, kotak pembungkus, biaya instalasi, biaya setting, support / maintenance, biaya modifikasi, biaya training, dll. Pengembang software juga bisa mendapatkan rezeki dari membuat software baru atau software tambahan dari salah satu atau beberapa software di atas. Jika pengembang software itu menemukan kelemahan, maka dapat memperbaiki dan melaporkan ke pengembang utamanya. 
  • Hak Paten: Jika pengembang itu membuat software tambahan khusus untuk pelanggan dan tidak ingin dituduh mengambil paten pihak lain, maka algoritma software itu dapat dipatenkan. Soal apakah pengembang akan menjual paten atau tidak, ini urusan bisnis lain lagi yang masih pro dan kontra. 
  • Merek: Pengembang dapat membuat merek baru dari hasil modifikasi atau karya software baru, lalu menjual merek itu sebagai bagian dari produk barunya atau hasil modifikasi produk lain. Menjual merek tidak sama dengan menjual royalti hak cipta software hasil modifikasi yang tidak berlaku untuk lisensi GPL (General Public License) atau yang sejenis. 
  • Rahasia Dagang: Pengembang memiliki hak merahasiakan data perusahaan pelanggan atau rahasia dagangnya sendiri, misal data karyawan, data hasil riset pemasaran, data kreditur/debitur, dsb.  
Sebagian tulisan saya ini mungkin sama dengan tulisan saya yang lain atau tulisan orang lain tanpa saya sadari, karena saya hanya menulis ulang sesuai kondisi atau pertanyaan yang saya dapatkan.

Saturday, June 30, 2012

Membuat Handouts PDF Presentasi LibreOffice

Dalam waktu dekat, semua dokumen perkantoran yang digunakan untuk pelayanan publik (pemerintahan, perusahaan, pendidikan, dll.) harus menggunakan format ODF (Open Document Format) dan PDF (Portable Document Format). Pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan segera mengeluarkan Peraturan Menteri terkait itu. Banyak yang diuntungkan dan dimudahkan dengan keputusan itu, antara lain karena ada LibreOffice yang free dan open source.

LibreOffice adalah salah satu program atau aplikasi komputer untuk mengedit dan menghasilkan file ODF (misal open document text .odt, spreadsheet .ods, dan presentation .odp) dan PDF. Berikut ini salah satu tips menggunakan LibreOffice Impress untuk menghasilkan file presentasi pegangan peserta (handouts) misalnya 6 slides per halaman dalam bentuk PDF. Tentu LibreOffice Impress juga bisa menghasilkan slides berformat PDF melalui menu File - Export as PDF. Saya belum tahu apakah sekarang MS PowerPoint sudah bisa digunakan untuk membuat slide dan handout PDF secara langsung dan mudah seperti ini. Download LibreOffice dari www.libreoffice.org


Kita mulai membuka atau membuat presentasi dengan LibreOffice Impress, klik File - Print, lalu ikuti tiga langkah dengan tiga gambar di bawah ini. 
  1. Pada bar utama General, pilih salah satu printer, lalu klik Properties. Klik bar Device, lalu pilih Printer language type: PDF. Klik OK.  
  2. Masih pada bar General, di bagian Print - Document, ubah Slides menjadi Handouts. Lalu pada Slide per page, pilih Defaults atau ganti sesuai kebutuhan, misal 6 (slides per page).  
  3. Klik bar utama Options (paling kanan), beri tanda (check) Print to file, lalu klik Print to file. Tentukan folder dan nama file PDF. 
General - Properties - Device 
General - Print - Document: Handouts
Options - Print to file 

Sunday, June 24, 2012

Demo Linux di Pesantren Al Muthohhar

Saya bersama para santri melihat hasil pengamatan bulan sabit (hisab rukyatul hilal) dengan Linux dan Stellarium yang ternyata tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan para santri tanpa komputer, sesuai kitab "kuning" yang digunakan para santri. Saya juga menggunakan Linux untuk menghitung pembagian waris, dan ternyata menghasilkan pembagian warisan yang sama dengan hitungan para santri berdasar kitab faroidh yang dipelajarinya.

Alhamdulillah, saya sangat bergembira hari ini, Ahad 24 Juni 2012, karena bisa bertukar pikiran dengan para santri Pondok Pesantren Al Muthohhar di kampung Legok, desa Palinggihan, kec. Plered, kab. Purwakarta. Saya membawa BlankOn Sajadah dan Ubuntu 12.04 lengkap dengan beberapa program yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari para santri, antara lain ilmu falak, khususnya hisab-rukyatul-hilal, dan ilmu faroidh (pembagian warisan). Saya tampilkan dua distro Linux itu untuk menunjukkan ke para santri bahwa sebagian karya Indonesia (BlankOn) tidak kalah dengan karya luar negeri seperti Ubuntu, apalagi Windows.

Pondok Pesantren Al Muthohhar ini memiliki banyak keistimewaan bagi saya. Keistimewaan pertama, pesantren ini bukan pesantren modern tapi para santrinya belajar ilmu modern (misal ICT), selain tetap belajar ilmu klasik, misalnya kitab-kitab "gundul" tentang astronomi Islam, faroidh, dll. yang tidak diragukan lagi manfaatnya. Keistimewaan kedua dan ketiga, pesantren ini telah berusia 100 tahun (eksis sejak 1912) dan didirikan oleh salah satu ulama besar K.H. Muhammad Thoha bin K.H. Ahmad Rafe'i. Banyak alumninya yang sukses (berguna di masyarakat) dan menyebar di berbagai kota, termasuk kota Depok tempat tinggal saya saat ini.

Sunday, June 17, 2012

Memahami Alam Semesta dengan Komputer

Mempelajari dan memahami alam semesta merupakan tugas kita sebagai manusia yang diberi akal dan hati oleh Sang Pencipta. Misalnya, kita dapat menggunakan komputer Linux untuk mengetahui kapan bulan sabit atau awal bulan berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam.

Sebagai contoh, tulisan dan gambar ini saya buat pada sebuah komputer dengan sistem operasi Linux dan program Kstars. Saya ingin mengetahui kapan terjadinya bulan sabit atau hilal pada Ramadhan dan Syawal 1433 H / 2012 M. Tulisan ini tidak membahas perbedaan pendapat di antara ulama atau ahli falak, tapi hanya membahas bagaimana dan kapan bulan sabit terjadi.
Gambar 1. Bulan di atas ufuk saat matahari terbenam 18 Agustus 2012

Lebih dahulu kita sepakati beberapa hal. Pertama, peredaran bulan, bumi, dan matahari itu sangat teratur, kecuali suatu saat Tuhan menghendaki lain (misal karena kiyamat), sehingga kita bisa menentukan jam-menit-detik kapan matahari terbit, terbenam, terjadi gerhana, dsb. Kedua, jumlah hari dalam satu bulan itu bulat, misal 28, 29, 30, dan 31, meskipun waktu tepatnya satu bulan sebenarnya tidak bulat, sehingga tidak ada jumlah hari dalam sebulan itu pecahan, misal 29,5. Untuk bulan berbasis peredaran "bulan/moon" atau Qomariyah, jumlah hari dibulatkan 29 atau 30, tidak ada 28 dan 31. Ketiga, bulan tidak memancarkan sinar, sehingga kita dapat melihat dengan mata karena bulan terkena sinar matahari.

Dengan tiga kesepakatan di atas, kita lihat di Jakarta, bulan sabit Syawal 1433 H terjadi  pada malam Minggu (19 Agustus 2012), karena ketinggian bulan saat matahari terbenam pada Sabtu sore 18 Agustus 2012 sekitar 7 derajat. Bulan sabit yang sudah tinggi ini juga akan terlihat di timur dan barat Indonesia, demikian pula di Arab Saudi. Jika ditarik mundur 30 hari ke belakang, bulan sabit Ramadhan 1433 H terjadi pada 20 Juli 2012, sehingga lama bulan Ramadhan 30 hari, karena ketinggian bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 di atas ufuk sekitar 1 derajat, kecuali saya/komputer salah atau Allah menghendaki lain. Tunggu dulu... apakah ketinggian 1 derajat itu dapat dilihat dengan mata atau teropong?

Gambar 2. Bulan di atas ufuk saat matahari terbenam 19 Juli 2012 

Secara manusiawi, bulan setinggi 1 derajat tidak dapat dilihat dengan mata atau teropong, kecuali dengan teropong canggih yang dapat melihat bulan meskipun sinar matahari tidak mengenai bulan. Kalau diskusi soal batas ketinggian bulan ini, kita akan masuk wilayah perbedaan pendapat atau khilafiyyah penentuan hilal. Misalnya, jika Anda berpendapat "mata kepala harus melihat bulan", maka bulan sabit atau awal Ramadhan jatuh pada 21 Juli 2012, sehingga lama bulan Ramadhan 29 hari. 

Jika kita sama-sama beragama Islam, kita sepakat juga bahwa 1 Ramadhan dan 1 Syawal ditentukan dengan "melihat" hilal atau mengetahui adanya bulan sabit. Sedangkan cara melihat/mengetahui bulan sabit boleh tidak sepakat, apakah akan menggunakan mata "telanjang", mata dengan "teropong konvensional", mata dengan "teropong canggih", atau mata dengan "teropong komputer" seperti ketika menentukan jadwal sholat, jadwal gerhana bulan/matahari, dsb.

Jika ummat Islam ingin menggunakan jadwal atau kalender yang sama, maka perlu ada yang mengalah (ada toleransi). Karena meskipun sudah menggunakan alat yang sama (mata atau teropong), tetap bisa terjadi perbedaan pendapat. Apalagi kita sepakat bahwa kita tidak bisa bertemu Nabi SAW untuk meminta keputusan tunggal, dan hanya Allah yang pasti (Maha) benar. Wallahu a'lam bish-shawab.

Wednesday, June 13, 2012

Apakah kata Android akan menjadi seperti Odol?

Banyak orang kalau ditanya apakah sikat gigi pakai Odol, jawabnya ya. Apakah presentasi pakai Infocus, jawabnya ya. Apakah minum air putih kemasan Aqua, jawabnya ya.
Sekarang, ketika ditanya apakah servernya Linux, mulai banyak yang jawab ya. Di masa depan, jika ditanya apakah pakai hape Android, jawabnya ya, meskipun sedang  pakai hape yang bukan Android. :-)

Tuesday, May 08, 2012

Mengubah Tampilan Ubuntu 12.04

Pengguna Linux umumnya suka mencoba hal baru, antara lain karena ingin semakin nyaman dengan Linux-nya. Sayangnya, tampilan baru suatu Linux tidak selalu disukai penggunanya. Misal banyak pengguna Ubuntu yang masih suka tampilan Ubuntu lama dengan Panel (Gnome 2) daripada Ubuntu baru dengan Unity (Gnome 3).
Ada banyak cara mengubah tampilan Unity menjadi Panel (bar di atas dan bar di bawah), salah satunya dengan menginstal gnome-panel. Jika Anda pengguna Ubuntu 12.04 Desktop Unity Gnome 3, jalankan Ubuntu Software Center dengan klik ikon di kiri agak bawah, lalu ketikkan gnome-panel pada bagian pencarian (Search), pilih gnome-panel, dan klik Install. Tunggu beberapa detik atau menit sesuai kecepatan akses internet yang akan mengunduh sejumlah paket sekitar 7MB. Selesai instal, Log Out dan kembali Log In dengan memilih Classic, sehingga tampilan seperti Gnome 2. 

Thursday, April 19, 2012

Sekolah dan Perguruan Tinggi Linux

Dapatkah suatu sekolah atau perguruan tinggi dikelola dengan Linux sebagai sistem operasi utama dan produk-produk FOSS lainnya sebagai aplikasi pengelolaan/pelaksanaan pendidikan? Sudah pasti bisa, meskipun tidak bisa seratus persen pakai Linux/FOSS karena "terpaksa atau dipaksa". Linux/FOSS dapat digunakan sebagai materi pelajaran/kuliah/praktikum, alat bantu ajar (presentasi, e-learning, dll.), dan administrasi atau sistem informasi (pendaftaran, pembayaran, penggajian, dll.). Contohnya?

Contoh perguruan tinggi yang sistem utamanya pakai Linux/FOSS belum saya temukan, tapi kalau contoh penggunaan Linux/FOSS di salah satu fakultas atau program studi perguruan tinggi atau sekolah telah banyak ditemukan di Indonesia. Misalnya mulai dari yang berat, pengolahan data bisa menggunakan Scilab pengganti Mathlab, dan R sebagai pengganti SPSS yang belum tersedia di Linux dan bukan termasuk FOSS. Kalau mulai dari yang ringan, pembuatan laporan atau tugas yang berbentuk file menggunakan latex, lyx, libreoffice, atau produk FOSS lainnya yg jalan di atas Linux.

Untuk jurusan terkait komputer, belajar sisitem operasi dasar hingga networking dan security bisa dengan Linux. Pemrograman dasar bisa dimulai dengan C/C++ atau Python atau Freepascal atau lainnya. Untuk pemrograman visual bisa pakai wxwidget, atau sekalian Java dengan Eclipse agar mudah ketika kemudian belajar pemrograman Android. Database bisa pilih MySQL atau PostgreSQL. Untuk jurusan komunikasi visual atau multimedia bisa menggunakan Gimp (image editing), Blender (animasi/3D), Avidemux/Cinelerra/Kdenlive/Kino/LiVES (video editing), dsb.

Bagaimana jika ada kewajiban dari pemerintah untuk menggunakan aplikasi atau software yang hanya dapat berjalan di sistem operasi selain Linux? Itu pengecualian. Bisa mulai dengan protes atau demo ke pemerintah yang suka "maksa beli" itu. Solusi sementara, sistem operasi utama tetap Linux, lalu jalankan emulator (misal wine) atau virtual machine (misal virtualbox) untuk menjalankan software "aneh" itu.

Sertifikat, Sertifikasi, dan Ijasah

Sertifikat pendidikan dan pelatihan di Indonesia banyak macamnya. Ada sertifikat yang diberikan ketika seseorang selesai mengikuti pelatihan/seminar. Ada sertifikat yang diberikan setelah lulus pelatihan. Ada sertifikat yang diberikan setelah lulus dalam proses sertifikasi profesi/kompetensi.

Sertifikasi profesi/kompetensi juga banyak macamnya, misal profesi akademik (guru/dosen), dokter, apoteker, akuntan, dan komputer (operator, programer, system administrator, dll.). Sertifikasi profesi/kompetensi adalah proses penilaian (asesmen) yang sistematis/terstruktur berdasar standar profesi/kompetensi kerja sesuai dengan ilmu/skill/pengalaman di bidang kerja tertentu.

Istilah sertifikat biasa digunakan untuk pelatihan/pendidikan non formal. Sedangkan ijasah diberikan setelah lulus suatu tingkat pendidikan formal, mulai dari SD/MI hingga S3. Dulu ketika kita lulus TK, kita (harusnya) dapat sertifikat, bukan ijasah, karena TK bukan pendidikan formal. Ketika SD/MI kita mendapatkan pelajaran komputer, kita bisa dapat sertifikat lulus pelatihan komputer, bukan ijasah komputer. Ketika lulus SD/MI, baru kita dapat ijasah.

Apakah peserta pendidikan non formal bisa mendapatkan ijasah? Bisa! Misalnya peserta pendidikan non formal home-schooling atau kejar (kelompok belajar) setara SD/MI yang lulus ujian Paket A, non formal setara SMP/MTs yang lulus ujian Paket B, dan non formal setara SMA/MA/SMK yang lulus Paket C. Untuk keadilan dan pemerataan pendidikan, mestinya ada pendidikan non formal setara D1 (yang mendapat ijasah D1 setelah lulus ujian Paket D), setara D2 (Paket E), setara D3 (Paket F), setara D4/S1 (Paket G), setara S2 (Paket H), dan setara S3 (Paket I).