Pro-Kontra Sertifikasi SDM Linux ...
Mengapa sertifikasi SDM (termasuk kompetensi komputer berbasis Linux) kadang ditanggapi pro dan kontra? Penyebabnya antara lain ada SDM yang memperoleh kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan setelah memiliki sertifikat kompetensi (pro) dan ada SDM yang mendapatkan pekerjaan dengan mudah meskipun tidak memiliki sertifikat kompetensi lalu menilai sertifikasi tidak berguna (kontra).
Saya lihat keduanya benar sesuai kondisi masing-masing, sehingga pro-kontra ini tidak bertentangan. Sertifikasi itu hanya cara mendapatkan bukti atau pengakuan bahwa seseorang kompeten di suatu bidang. Bukti itu dibutuhkan misalnya untuk melamar kerja pada perusahaan atau lembaga yang membutuhkan bukti.
Sertifikasi kadang juga dibutuhkan untuk proses seleksi atau lelang proyek pengadaan barang/jasa, sebagai salah satu kriteria penilaian. Di bidang personalia atau pengembangan SDM, sertifikasi bisa dijadikan salah satu kriteria penentuan gaji dan atau jabatan.
Contoh sertifikasi Linux di Indonesia diselenggarakan oleh YPLI ada di Sertifikasi BlankOn. Contoh lain yang telah diakui secara internasional ada di Linux Professional Institute.
Cerita seputar pendidikan teknologi informasi dan produk-produk yang dikembangkan dengan cara Open Source seperti Linux, Android, LibreOffice, dan lain-lain.
Saturday, June 25, 2011
Thursday, June 23, 2011
Memahami Software Komersial dan Non Komersial
Memahami Software Komersial dan Non Komersial...
Salah satu pernyataan RMS (Richard M. Stallman, tokoh GNU dan Yayasan Free Software) yang menarik perhatian saya adalah free software BUKAN tidak boleh dikomersialkan. Pernyataan ini seperti bertentangan dengan pernyataan lisensi beberapa software "gratis" lainnya yang melarang dikomersialkan. Mengapa demikian?
Bisa jadi itu tidak bertentangan, karena komersial pertama (versi RMS) adalah menjual software atau barang/jasa lain yang terkait software tanpa menjual lisensi (izin), sedangkan komersial pada pernyataan kedua adalah menjual lisensi (izin). Bisa jadi pula itu memang bertentangan, jika maksud komersial pada pernyataan kedua juga melarang penjualan software meskipun tidak menjual lisensi. Bahkan ada yang melarang software "gratis"-nya digunakan untuk usaha/kegiatan yang bersifat komersial.
Kesimpulan saya, suatu karya berlisensi FOSS (Free/Open Source Software) dapat dikomersialkan, dengan syarat dan ketentuan berlaku sesuai dengan jenis lisensi masing-masing karya. Komersialisasi software tidak harus menjual lisensi, tapi bisa juga menjual hardware yang berisi software, menjual jasa pemasangan dan perawatan software, menjual tambahan atau modifikasi software, menjual jasa dukungan teknis, menjual jasa pelatihan untuk pengembang/pengguna, dan lain-lain.
Bahkan, karena secara hukum formal menjual lisensi software (proprietary) itu boleh, maka menjual lisensi karya Non FOSS yang dijalankan bersama karya FOSS juga boleh. Jadi, FOSS seperti juga Proprietary dapat dikomersialkan, kecuali ada pernyataan lisensi suatu produk yang melarang orang mendapatkan uang dengan produk itu dengan cara apapun. Adakah produk yang benar-benar Non Komersial? Ada, misalnya "hati" kita. :-)
Salah satu pernyataan RMS (Richard M. Stallman, tokoh GNU dan Yayasan Free Software) yang menarik perhatian saya adalah free software BUKAN tidak boleh dikomersialkan. Pernyataan ini seperti bertentangan dengan pernyataan lisensi beberapa software "gratis" lainnya yang melarang dikomersialkan. Mengapa demikian?
Bisa jadi itu tidak bertentangan, karena komersial pertama (versi RMS) adalah menjual software atau barang/jasa lain yang terkait software tanpa menjual lisensi (izin), sedangkan komersial pada pernyataan kedua adalah menjual lisensi (izin). Bisa jadi pula itu memang bertentangan, jika maksud komersial pada pernyataan kedua juga melarang penjualan software meskipun tidak menjual lisensi. Bahkan ada yang melarang software "gratis"-nya digunakan untuk usaha/kegiatan yang bersifat komersial.
Kesimpulan saya, suatu karya berlisensi FOSS (Free/Open Source Software) dapat dikomersialkan, dengan syarat dan ketentuan berlaku sesuai dengan jenis lisensi masing-masing karya. Komersialisasi software tidak harus menjual lisensi, tapi bisa juga menjual hardware yang berisi software, menjual jasa pemasangan dan perawatan software, menjual tambahan atau modifikasi software, menjual jasa dukungan teknis, menjual jasa pelatihan untuk pengembang/pengguna, dan lain-lain.
Bahkan, karena secara hukum formal menjual lisensi software (proprietary) itu boleh, maka menjual lisensi karya Non FOSS yang dijalankan bersama karya FOSS juga boleh. Jadi, FOSS seperti juga Proprietary dapat dikomersialkan, kecuali ada pernyataan lisensi suatu produk yang melarang orang mendapatkan uang dengan produk itu dengan cara apapun. Adakah produk yang benar-benar Non Komersial? Ada, misalnya "hati" kita. :-)
Tuesday, June 21, 2011
Brasil Negara Berhasil
Brasil Negara Berhasil...
Semua orang tahu, Brasil negara berhasil di bidang sepakbola, sehingga saya tidak perlu ceritakan lagi di sini. Bagaimana Indonesia?
Banyak orang tahu, Brasil negara berhasil membuat pesawat jet penumpang, sehingga Juni 2011 ini Indonesia memesan 30 biji. Bagaimana Indonesia? Indonesia pernah bermimpi membuat pesawat jet serupa, N2130, selain pesawat berbaling-baling, N250.
Apakah Anda tahu, Brasil juga negera berhasil di bidang TI dengan mengembangkan dan menggunakan Linux/FOSS? Ratusan ribu hingga jutaan komputer di pemerintahan dan pendidikan Brasil telah terpasang Linux/FOSS. Diperkirakan puluhan juta orang Brasil telah menggunakan Linux untuk belajar dan bekerja sehari-hari. Bagaimana Indonesia? Indonesia, Go Open Source! Pemerintah punya target 31 Desember 2011 tidak ada lagi software bajakan di pemerintah karena telah beralih ke Linux/FOSS.
NB:
Saya belum pernah pergi ke Brasil dan tulisan ini bukan promosi Brasil. Cerita ini saya rangkum dari berita tv dan internet untuk promosi keberhasilan. Semoga Indonesia bisa berhasil seperti Brasil saat ini, dan semoga Indonesia tidak jadi negara gagal. :-)
Semua orang tahu, Brasil negara berhasil di bidang sepakbola, sehingga saya tidak perlu ceritakan lagi di sini. Bagaimana Indonesia?
Banyak orang tahu, Brasil negara berhasil membuat pesawat jet penumpang, sehingga Juni 2011 ini Indonesia memesan 30 biji. Bagaimana Indonesia? Indonesia pernah bermimpi membuat pesawat jet serupa, N2130, selain pesawat berbaling-baling, N250.
Apakah Anda tahu, Brasil juga negera berhasil di bidang TI dengan mengembangkan dan menggunakan Linux/FOSS? Ratusan ribu hingga jutaan komputer di pemerintahan dan pendidikan Brasil telah terpasang Linux/FOSS. Diperkirakan puluhan juta orang Brasil telah menggunakan Linux untuk belajar dan bekerja sehari-hari. Bagaimana Indonesia? Indonesia, Go Open Source! Pemerintah punya target 31 Desember 2011 tidak ada lagi software bajakan di pemerintah karena telah beralih ke Linux/FOSS.
NB:
Saya belum pernah pergi ke Brasil dan tulisan ini bukan promosi Brasil. Cerita ini saya rangkum dari berita tv dan internet untuk promosi keberhasilan. Semoga Indonesia bisa berhasil seperti Brasil saat ini, dan semoga Indonesia tidak jadi negara gagal. :-)
Subscribe to:
Posts (Atom)