Intro: Facebook memotivasi saya lebih banyak mengisi blog ini. :) Tulisan berikut ini hasil copy paste dari http://linux.or.id/node/3020 dengan sedikit modifikasi.
1. Pilih bentuk lembaga, apakah murni mencari keuntungan (ada dividen/sisa-hasil-usaha untuk pendiri/pemegang saham) atau lebih ke sosial (keuntungan tidak diberikan ke pendiri tapi digunakan untuk operasional termasuk utk gaji pengelola). Jika pertama (profit oriented) buat PT atau CV atau Koperasi. Jika kedua (not for profit), bisa berbentuk Yayasan. Keduanya boleh cari penghasilan, hanya beda dalam penggunaan laba.
2. Pilih bentuk pengelolaan, apakah mendirikan sendiri dari awal atau bergabung dengan lembaga lain. Bergabung itu berbentuk franchising, licensing, atau kerja sama bagi hasil.
2. a) Jika mendirikan sendiri, buat rencana usaha, mulai dari menetukan target pasar (siapa saja yang diharapkan mendaftar sebagai peserta) dan menentukan jenis pelatihan seperti apa yang akan diberikan (termasuk apa bedanya dengan yang lain). Istilah pemasarannya: Segmenting, Targeting, dan Positioinig. Buat hitungan perkiraan biaya awal (sewa/beli gedung, komputer, meja, dll.), biaya operasional (pemasaran: penyusunan produk, penentuan harga, pelatihan pengajar, promosi, gaji, dll.), dan perkiraan atau proyeksi pendapatan (kursus, migrasi, dll.).
2. b) Jika mau kerja sama, hubungi lembaga lain yang akan diajak kerja sama (bisa kontak saya japri ke email rus at nurulfikri.com jika mau kerja sama dengan NF http://www.nurulfikri.com).
3. Hasil kerjaan no.1 dan no.2 disusun ulang menjadi satu atau beberapa lembar kertas untuk diajukan ke investor. Kalau investor-nya diri sendiri, langsung ke no. 4.
4. Urus pendirian lembaga ke notaris (biaya antara 1,5 juta hingga 8 juta, tergantung jenis lembaga dan wilayah pendirian), dan urus surat izin ke kantor diknas kota/kabupaten, ini biasanya sangat mudah dengan biaya murah (terorinya gratis, parktiknya ada biaya ratusan ribu tergantung aturan dan orangnya di kota/kab).
5. Buat lowongan kerja untuk pengajar (full atau part time), manajer (bisa dirangkap pengajar), staf administrasi dan pemasaran. Jika mendirikan sendiri, modul bisa menggunakan buku-buku yang beredar di toko-toko atau di internet. Bisa juga meminta pihak lain membuatkan modul.
6. Mulai lakukan promosi. Ingat, barang yang baik tanpa promosi bisa tidak laku, sedang barang buruk yang dipromosikan secara baik bisa laku. Promosi bisa melalui media cetak (majalah seperti infolinux http://infolinux.co.id setahu saya punya tarif murah untuk lembaga kursus), media elektronik (jika via email jangan jadi spammer), brosur, spanduk, dan publikasi (mendukung kegiatan KPLI-KPLI atau komunitas Linux lainnya), dll.
Pesan Sponsor:
Gabung ke Asosiasi Open Source Indonesia (http://aosi.or.id) agar ikut dipromosikan dan dapat info kalau ada permintaan kerjaan/projek pelatihan untuk pemerintah/perusahaan yang banyak bermigrasi ke Linux/OSS. :-)
7. Menyiapkan hardware/software dan sistem perawatannya, serta sistem administrasi pendafaran, pelaksanaan, evaluasi, dan sistem keuangan (bisa paralel dengan no. 4, 5, dan 6). Jika no.2 memilih kerja sama, sistem operasional dan pemasaran disiapkan bersama dengan partner kerja sama. Kalau dengan NF ada software khusus untuk administrasi pendidikan non formal yang dikembangkan sendiri oleh teman-teman programmer NF, namanya SIPINTER (Sistem Informasi Pendidikan Terpadu). :-)
Cerita seputar pendidikan teknologi informasi dan produk-produk yang dikembangkan dengan cara Open Source seperti Linux, Android, LibreOffice, dan lain-lain.
Friday, March 13, 2009
Wednesday, March 11, 2009
Tip Mempercepat (bisa) ke Linux
Saya tidak biasa menulis blog di siang hari, kecuali hari ini (11/3/2009, 15:11 WIB), karena ada pertanyaan teman di facebook tentang cara cepat bisa Linux. Jawab saya sekalian saya jadikan blog/note.
Petunjuk penggunaan tip: Silakan coba pilihan ganda ini, boleh urut dari nomor 1 atau pilih mana yang paling cocok dengan sikon Anda. Saya yakin Anda bisa! :-)
1. Beli CD/DVD Linux Live-CD lalu coba dan belajar langsung di komputer. Biaya antara Rp 5.000 s.d. 15.000.
2. Beli buku/majalah yang ada CD/DVD-nya, lalu baca dan coba. Biaya sekitar Rp 50.000 s.d. 150.000.
3. Ikut kursus singkat Linux Dasar atau Fundamental dg biaya sekitar Rp 500.000 s.d. 1,5 juta.
4. Ikut kursus intensif Linux, waktu bejalar beberapa minggu s.d. bulanan, biaya Rp 5 juta s.d. 15 juta.
5. ... Silakan tambahkan (beri komentar) untuk membantu teman yang ingin cepat bisa menggunakan Linux.
Petunjuk penggunaan tip: Silakan coba pilihan ganda ini, boleh urut dari nomor 1 atau pilih mana yang paling cocok dengan sikon Anda. Saya yakin Anda bisa! :-)
1. Beli CD/DVD Linux Live-CD lalu coba dan belajar langsung di komputer. Biaya antara Rp 5.000 s.d. 15.000.
2. Beli buku/majalah yang ada CD/DVD-nya, lalu baca dan coba. Biaya sekitar Rp 50.000 s.d. 150.000.
3. Ikut kursus singkat Linux Dasar atau Fundamental dg biaya sekitar Rp 500.000 s.d. 1,5 juta.
4. Ikut kursus intensif Linux, waktu bejalar beberapa minggu s.d. bulanan, biaya Rp 5 juta s.d. 15 juta.
5. ... Silakan tambahkan (beri komentar) untuk membantu teman yang ingin cepat bisa menggunakan Linux.
Subscribe to:
Posts (Atom)