Tulisan ini terinspirasi dari posting di milis UMS Goes Open Source yang bersumber dari Forum di MyQuran.org.
Jika Anda pertama kali membeli komputer dan menginstalnya dengan CD Linux, misalnya BlankOn, apa yang Anda rasakan? Anda akan menyimpulkan bahwa Linux itu sistem operasi komputer yang siap pakai. Dengan sebuah CD Linux, Anda dapatkan pula OpenOffice, pengedit foto GIMP, penggambar Inkscape, pengelola projek Planner, akuntansi GnuCash, dan lain-lain. Semua program itu terpasang secara otomatis saat pertama menginstal komputer dengan sebuah CD BlankOn.
Jika kemudian karena alasan politis atau bisnis Anda diminta berpindah ke sistem operasi lain dan diberikan sebuah DVD Windows misalnya, apa yang Anda pikirkan? Di benak Anda DVD Windows tentu juga berisi MS Office, Photoshop, CorelDraw, MS Project, Zahir Accounting, seperti CD BlankOn yang Anda punya sebelumnya. Tapi apa yang terjadi, Anda akan kecewa berat, bahkan bisa frustrasi, karena setelah DVD Windows terinstal, tidak ada Office, Photoshop, CorelDraw, MS Project, dan Zahir. Anda harus beli satu per satu dan instal satu per satu.
Kalau Anda tidak sabar, Anda bisa depresi berat. Mengapa? Karena Anda akan sangat repot, harus beli beberapa DVD dengan membayar biaya surat izin (lisensi) yang jauh lebih mahal dibanding harga komputer Anda. Lalu instal beberapa CD/DVD itu satu per satu, dan Anda juga harus menyetujui surat izinnya satu per satu pula, meskipun Anda sudah membayar sebelumnya yang berarti sudah setuju. Bayangkan, betapa susahnya jika tidak ada Linux/FOSS.
Anda beruntung karena lebih dulu kenal Windows, sehingga menjadi mudah ketika diminta berpindah ke Linux. Dengan sebuah CD, Anda dapatkan semuanya...tanpa biaya izin. Mari sampaikan rasa terima kasih kita kepada para pengembang Linux dan FOSS lainnya, tidak perlu dengan ucapan, apalagi bayaran, cukup dengan menggunakan Linux BlankOn. :-)
Ingin tahu lebih jauh tentang BlankOn? Ikutilah Konferensi BlankOn Pertama di dunia, pada Sabtu dan Minggu, 20-21 Juni 2009, di Universitas Pakuan Bogor, Indonesia.
7 comments:
hehehe.. "blankonf, pertama di dunia"
seru pak seru! :)
setuju.. BlankOn, siap dinanti., intinya kita mesti support pada ERA OPEN SOURCE.
eh.. Pak, selesai BlankOn mungkin nyusul SorBAN kali.. hehehhe.. becanda Pakkk.
Salam, By. http://ict-clinic.blogspot.com
kukuku... viva blankon!
tapi, IGOS nusantara kok tidak kelihatan ya?
Saya suka BlankOn, karena 'sense' Indonesianya.
Tapi sejatinya, masalah windows-linux itu teramat sangat klise sekali.
Bagi end user di Indonesia,
90 % akan berkata 'Persetan' dengan legal-antah-berantah.
Kita tak pernah mencoba untuk 'tahu malu' mengenai masalah ini.
Perjuangan suci ini,
perjuangan memperjuangkan Linux,
akan kita rasakan hasilnya kelak pada generasi anak dan cucu kita..
Untuk merubah paradigma orang Indonesia saat ini, 81,11 % mustahil!
Untunglah LInux kebal virus windows,
jadi otak pragmatis orang Indonesia menyukai Linux untuk hal ini,
tetapi untuk pekerjaan utama,
OS bajakan tetap indah untuk di pakai.
Saya selalu yakin,
dengan sepenuh hati,
memperjuangkan Linux adalah perjuangan suci.
Sama sucinya dengan Gospel dan Jihad!
Selamat memperjuangkan Linux,
dan tak ada kata menyerah!
Hidup Linux,
hidup BlankOn,
hidup Indonesia yang bermartabat !
Pengen Migrasi Total, tapi ...
Saya penggemar Ubuntu walaupun di laptop saya msh terpasang 2 OS, salah satunya Windows. Ini dikarenakan saya masih ngerjain tugas akhr yg menharuskan saya pake Borland Delphi ver 6. Btw adakah yg bisa bantu agar saya migrasi total ke Linux? Trims
Jika Delphi menjadi penghambat, niatkan dengan kuat untuk menggunakan Lazarus (seperti delphi dengan dasar Free Pascal). Usahakan menulis ulang program telah dibuat di Delphi dengan Lazarus, masih ada kesempatan baik, kan? Saya yakin nilai jual dirimu akan meningkat tajam, karena bisa pemrograman di Windows (Delphi) dan di Linux (Lazarus).
Post a Comment