Thursday, November 25, 2010

Takut sama Hacker?


Takut sama Hacker?

Kata hacking dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi masih sering diartikan secara negatif sebagai perbuatan yang merugikan orang lain. Demikian pula hacker atau orang yang melakukan hacking sering disalahartikan sebagai orang yang melakukan tindak kiriminal kelas tinggi. Istilah yang lebih pas untuk pelaku kriminal adalah cracker atau perusak, misalnya penjebol bank atau mesin ATM untuk mengambil uang yang bukan miliknya.

Hacking merupakan perbuatan mulia karena tujuan dasar hacking adalah untuk kebaikan, misalnya mengoprek suatu software secara mendalam untuk mencari celah keamanan sebuah sistem komputer. Contoh hasil hacking, sistem komputer yang telah di-hack menjadi lebih aman daripada sebelum di-hack.

Kita sebagai pengguna Linux semestinya berterima kasih kepada para hacker seperti Linus Torvalds, Richard Stallman, dan lain-lain. Indonesia juga memiliki banyak hacker, misalnya para pengembang Linux BlankOn dan produk berbasis FOSS lainnya. Karya mereka sangat berguna bagi banyak manusia.

(Tulisan ini hasil salin-tempel dari redaksi InfoLINUX 03/2010)

3 comments:

Unknown said...

Iya pak, kadang istilah hacker sering disalah artikan. Apalagi buat org yg masih awam dalam dunia TI.hehe

Unknown said...

Yang patut ditakuti itu bukan hacker, melainkan cracker. Saya sempat membalas komen seorang rekan di FB seperti itu^^

Sapto said...

Betul ... Betul ... Betul ...
Sebenarnya kita pengguna komputer saat ini banyak berhutang budi sama para hacker .... yang telah melahirkan FOSS dan GNU/Linux ...
Sedangkan Cracker adalah hacker yang membelot dari jalurnya dan menempuh cara2 negatif ...
Tapi kalo snack biscuit cracker, g papa kan ... nyam ..nyam ...