Sunday, August 30, 2009

Idul Fitri 1430H Jatuh pada 20 September 2009

Ini bukan ramalan, prakiraan, atau prediksi. Anda dapat melakukan pengamatan dan perhitungan yang sangat akurat dengan Linux, berdasarkan ketentuan Tuhan bahwa matahari, bulan, dan bumi beredar pada garis edarnya dengan sangat teratur. Tidak pernah sedetikpun bulan berhenti mengitari bumi, dan tidak pernah sedetikpun bumi bersama bulan berhenti mengitari matahari. Kecuali Tuhan menghendaki lain, misalnya Tuhan menghentikan gerakan bumi sedetik saja, yang artinya hari kiyamat telah datang sebelum 1 Syawal 1430H.

Jadi, keteraturan yang luar biasa atas kehendak Tuhan Sang Pencipta alam semesta itu menjadikan manusia dapat menentukan kapan 1 Syawal dengan tepat. Kalau pun terjadi perbedaan orang menetapkan 1 Syawal, bukan karena perbedaan edar matahari, bumi, dan bulan, tapi karena perbedaan kriteria dan acuan dalam menentukan bulan sabit (hilal). Para ahli falak melakukan penentuan 1 Syawal melalui Rukyatul-Hilal atau melihat bulan sabit.

Ada beberapa kriteria rukyatul hilal, dua di antaranya yang banyak digunakan di Indonesia adalah wujudul-hilal dan imkanur-rukyat. Kedua kriteria itu kadang menghasilkan ketetapan 1 Syawal berbeda, meskipun sama-sama menetapkan ada bulan (hilal) saat matahari terbenam. Bahkan, kriteria yang sama belum tentu menghasilkan ketetapan yang sama, misal karena perbedaan tempat acuan (tempat melihat bulan).

Kriteria wujudul hilal menetapkan 1 Syawal bila bulan telah berada di atas ufuk (horizon) saat matahari terbenam, tanpa menentukan minimal ketinggian bulan. Kriteria imkanur rukyat menetapkan 1 Syawal bila bulan telah berada di atas ufuk saat matahari terbenam, dengan ketinggian bulan minimal antara 2 hingga 8 derajad. Ketentuan tinggi minimal bulan sabit ini terkait dengan bisa tidaknya dilihat oleh teropong atau mata.

Pada 2009 ini, insya Allah kedua kriteria itu akan menghasilkan ketetapan yang sama, yaitu bulan telah berada di atas ufuk (sekitar 5 derajad) saat matahari terbenam pada Sabtu 19 September 2009. Sehingga besoknya Minggu 20 September 2009 adalah 1 Syawal 1430H. Karena 1 Syawal jatuh pada hari libur (Minggu), maka pemerintah Indonesia menggeser libur lebaran menjadi Senin dan Selasa (21-22 September 2009).



Namun, ketentuan akhir tetap di tangan Tuhan, sehingga kita tetap harus menunggu 19 September 2009 sore untuk "memastikan" 1 Syawal. Siapa tahu kiyamat datang sebelum itu. Ya, iyalah...

Bagaimana menentukan 1 Syawal dengan Linux? Anda dapat menggunakan kstars atau stellarium yang telah ada di Linux LiveCD Sabily 9.04. Petunjuk selengkapnya dan Linux Sabily itu tersedia di majalah InfoLINUX edisi 09/2009 yang saat ini sedang beredar. :-)

8 comments:

accecosmart said...

Aslmkm. Terimakasih info Idul Fitrinya, semoga makin banyak orang yang faham bagaimana cara penentuan 1 syawal atau awal bulan dalam tahun hijriyah yang lain. Secara pribadi saya lebih percaya metode rukyat, karena sudah banyak bukti keakuratanya. Apalagi kalau dilihat bahwa wilayah Indonesia sangat luas, sehingga wajar saja kalau menggunakan metode rukyat maka bulan di suatu daerah telah terlihat (hilal) tapi di daerah lainya belum terlihat. Padahal sentral keputusan penentuan 1 syawal ada di Jakarta (baca: Depag pusat) untuk seluruh Indonesia. Mestinya kalau tiap daerah punya keputusan 1 syawal yg beda itu bisa dimaklumi bukan malah dicemooh. Terimakasih. Wasalamualaikum

ruslinux said...

Ya, komputer hanya alat untuk memastikan tidak salah dalam rukyat. Pernah terjadi ada orang melaporkan melihat bulan, padahal tidak mungkin secara kenyataan (dengan perhitungan yang sangat teliti, bulan telah terbenam sebelum matahari terbenam). Ternyata yang dia lihat itu bintag venus yang pas terlihat seperti bulan sabit. Jadi, rukyat tanpa ilmu yang benar (dari Allah) maka bisa salah. Allah menciptakan manusia dengan akal dan hati dan berpedoman Kitab Suci dan Sunnah Nabi. Tapi ilmu manusia itu terbatas, karena hanya Allah yang paling tahu. Manusia sebagai wakil Allah di muka bumi ditugaskan memakmurkan bumi, dan terus belajar sampai akhir hayat.

Alwan Rosyidi said...

Memang Linux jalan menuju kebenaran, dari berbaghai macam dimensi kehidupan..

Semogha saja MUI akan mengadakan labelisasi produk IT yang halal dan tidak, dan saya yakin, InsyaAllah, Linux akan dilabeli halal (u/ distro2 full free)..

Alwan Rosyidi said...

Sepertinya ini kesempatan buat komunitas open source untuk lebih 'melebarkan sayap'... Bila mekanisme dalam rukyat menggunakan aplikasi Kstars (atau yang lain) memang sudah memenuhi syarat, bisa didiskusikan dengan dewan-dewan syariat yang berpengaruh di Indonesia (Muhammadiyah, Depag, NU) agar bisa mendapat semacam sertifikasi...

JIka ini bisa dilakukan, sungguh akan menjadi lompatan besar untuk sebuah fenomena dalam dunia IT, yaitu Linux @ FOSS..

Bagaimana Pak Rusmanto?

ruslinux said...

Ya, selama ini teman-teman yang membantu depag melakukan rukyat telah menggunakan software, sayang semuanya jalan di Windows, sehingga diragukan kehalalannya (maksud saya Windowsnya bajakan). Padahal kstars dan stellarium sudah memenuhi syarat untuk itu. Semoga ada yang memberikan jalan untuk kebaikan ini.

Alwan Rosyidi said...

Oh begitu... Bisa dimengerti...
Mungkin perlu diadakan seminar Linux lagi, dengan mengkhusukan diri pada dialog intelek mengenai kemungkinan2 aktualisasi yang bisa dilakukan linux dalam bidang2 kehidupan, dan mengajak aktivis2 linux (atau user Linux) untuk memediasikan ke lembaga2 terkait.. (dalam tema ini Depag)..
Saya yakin, pasti ada cukup banyak user LInux yang punya koneksi atau afiliasi dengan lembaga2 pemerintah semisal Depag.. (Amiiin)

Isparmo said...

Pak Rusmanto dan rekan-rekan sekalin,

Saya,melalui blog www.isparmo.web.id juga sudah memberikan turorial Simulasi menentukan 1 Syawal menggunakan STELLARIUM Portable (under windows). Silahkan baca di:
http://isparmo.web.id/2009/09/15/menentukan-tanggal-1-syawal-1430-h-2009-m-menggunakan-stellarium/
Semoga bermnfaat

luvie said...

alhamdulilah idul fitri sudah datang.. ^_^ minal aidin wal faidzin..mohon maaf lahir dan batin ya, om.. ^_^v