Saturday, November 14, 2009

Migrasi ke Linux Single atau Dual Boot?

Ketika Anda ingin memasang Linux pada komputer yang telah berisi sistem operasi lain, biasanya lebih dahulu Anda harus menjawab beberapa pertanyaan. Apakah Linux akan dipasang untuk menggantikan sistem operasi lain, atau Linux sebagai alternatif, atau Linux sebagai sistem operasi utama dan yang lainnya sebagai alternatif? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab, bahkan oleh orang yang telah mahir sekalipun. Pilihan single atau dual boot bukan karena pertimbangan teknis semata, tapi lebih sering karena pertimbangan non teknis.

Saya mencoba memberikan masukan sebelum Anda membuat keputusan. Anda dapat mengumpulkan informasi dengan menjawab pertanyaan, “Apa tujuan atau alasan Anda memasang Linux di komputer itu?” Dari jawaban Anda, kita akan menemukan solusi terbaik untuk Anda dan pengguna komputer lainnya.
Jika tujuan memasang Linux hanya untuk mengenalkan Linux sebelum pengguna komputer itu memutuskan mau pakai Linux atau tidak, dual boot pilihannya. Namun ada beberapa pilihan lain yang baik juga dipertimbangkan untuk coba-coba ini, misalnya menjalankan Linux Live CD atau menginstal Linux di atas sistem operasi yang telah ada. Kedua pilihan terakhir ini lebih tidak berisiko dibandingkan dual boot.

Jika alasan memasang Linux karena ingin aman dari virus, maka single boot pilihan yang saya sarankan. Demikian pula jika alasan memasang Linux karena ingin terbebas dari software bajakan dan virus, maka single boot adalah pilihan tepat. Alasan tidak ingin membajak software ini muncul biasanya karena pengguna komputer atau lembaganya tidak mampu atau tidak mau membeli lisensi software yang mahal. Keputusan memilih Linux dan FOSS dibuat karena ingin menghemat biaya lisensi di satu sisi, dan ingin taat hukum di sisi lain.

Meskipun pengguna dapat beralasan mampu membeli lisensi atau menyediakan anti virus, dual boot tetap bukan pilihan bijak, karena pengguna memiliki peluang lebih besar untuk kembali ke software bajakan atau sistem operasi yang rentan terhadap virus. Dalam keadaan terpaksa, misal ada software penting yang belum dapat dijalankan di Linux, dual boot pilihan Anda.
(Pengantar Redaksi majalah InfoLINUX 11/2009).

4 comments:

zahris said...

masalah kembalinya user menggunakan perangkat lunak tidak legal lebih pada faktor kenyamanan, bukan 100% kemudahan tapi kefamilier-an, dan kebutuhan tanpa diikuti ketakukan akan menggunakan perangkat lunak tidak legal.

pendidikan di sekolah formal mayoritas masih membanggakan produk "propietiary" dan masih menutup mata akan lisensi dan kemampuan beli perangkat lunak resmi siswa didikannya..

Anonymous said...

When computer's hardware does not have difficulties against any free software compatibility, you could've suggested people to have free software as an OS host and proprietary software as an OS guest using virtual machine, ex. virtualbox that appears to be free.

pengguna linux pemula said...

dulu saya selalu install dualboot, baik di satu harddisk pada partisi berbeda, maupun di dua harddisk (masing2 satu OS) pada satu komputer...
sudah dua tahun terakhir ini saya hanya menggunakan linux...
rugi pak!
jadi nggak tahu perkembangan virus dan antivirus terbaru... hiks...

Vladislas said...

wah.. benar tuh, Single boot jadi ketinggalan info update virus :D